Kilas Balik Perjalanan Karier Ade Firman Hakim, dari Panggung Teater hingga Layar Lebar
ERA.id - Aktor film Ratu Ilmu Hitam, Ade Firman Hakim meninggal dunia pada Senin (14/9/2020). Kepergiannya membawa duka dan luka yang mendalam bagi keluarga dan sejumlah kerabat sesama artis.
Sebelum dinyatakan meninggal dunia Ade sempat menjalani perawatan di Rumah Sakit Tarakan, Jakata Pusat, serta menjalani rangkaian swab COVID-19. Pihak keluarga yang diwakili oleh adik kandungnya, Dai Tirta mengtakan kakaknya meninggal jam 17:20 WIB.
Pria yang mengawali karier sebagai finalis Abang None Jakarta ini sempat menjajal panggung teater lewat teater koma. Berkat kepiawaiannya dalam berakting, Ade dipercaya untuk terlibat di beberapa film populer Indonesia.
Debutnya sebagai aktor layar lebar terjadi tahun 2010. Saat itu Ade dipercaya untuk bergabung di proyek film Bebek Belur. Tiga tahun kemudian, dia bergabung dengan Ario Bayu di film Soekarno: Indonesia Merdeka.
Di film Soekarno dia dipercaya untuk memerankan karakter Chairul Saleh, yang langsung membuat namanya kian meroket dan dilirik oleh sejumlah sutradara film.
Tahun-tahun berikutnya dia jalani dengan tekun sebagai aktor profesional di berbagai film mulai dari Guru Bangsa Tjokroaminoto (2015), Ayah Menyayangi Tanpa Akhir (2015), Midnight Show (2016), Salawaku (2016), Kalam Kalam Langit (2016), Ibu Maafkan Aku (2016), Bid'ah Cinta (2017), Night Bus (2017), 22 Menit (2018), Lima (2018), hingga Ratu Ilmu Hitam (2019).
Sukses dengan karier di layar lebar tak membuat pria kelahiran 20 Oktober 1988 itu melupakan panggung teater. Sesekali di sela-sela kesibukannya sebagai aktor, dia masih mau dan bersedia untuk tampil di pentas teater koma.
Lewat teater Opera Ular Putih (2015), Sie Jin Kwie (2017), hingga J.J Sampah-Sampah Kota (2019) pun dia lakoni dengan sangat baik.
Ade Firman sempat dinominasikan sebagai Pemeran Pembantu Pria Terpuji 2017 di ajang Festival Film Bandung. Sayang dia kalah dari Ganindra Bimo.
Bukan cuma sebagai aktor, menurut laman iMDb Ade Firman juga tercatat sebagai art director untuk film pendek garapan Reza Rahadian berjudul Sementara, Selamanya.
Kini kepergian aktor berbakat Indonesia ini jadi salah satu luka dan kehilangan terbesar bagi para kerabat dekatnya. Pihak keluarga masih menunggu hasil swab test yang dilakukan oleh Ade Firman setelah menjalani perawatan di Rumah Sakit Tarakan.
Kondisi yang kian menurun sejak hari Kamis ini membawa tubuhnya kian melemah dan akhirnya meninggal dunia. Pihak rumah sakit menyarankan jenazah Ade Firman dimakamkan di TPU Tegal Alur, yang mana TPU itu menjadi salah satu rujukan pemakaman pasien COVID-19.
Adiknya, Ines Ade Putri melalui postingan Instagram menyebut kakak kandungnya bukan meninggal karena COVID-19. Hingga kini kabarnya pihak keluarga masih berunding terkait lokasi pemakaman Ade Firman Hakim.