Isu Pandemi dan Ekonomi Dianggap Warga AS Paling Penting Selama Pilpres

ERA.id - Pandemi COVID-19 dan situasi ekonomi Amerika Serikat diakui warga AS sebagai isu yang mempengaruhi pilihan mereka dalam pilpres Amerika Serikat 2020.

Hal tersebut diketahui lewat survei elektorat yang dilakukan oleh AP VoteCast dan dipublikasikan oleh Associated Press, Selasa (3/11/2020). Survei ini menghimpun respon dari 127.000 warga AS, yang sudah memilih maupun belum memilih.

Menurut hasil survei, krisis kesehatan merupakan isu terpenting bagi warga AS. Isu ekonomi berada di bawahnya dalam hal skala kepentingan, diikuti isu sarana kesehatan, rasisme, penegakan hukum, imigrasi, dan perubahan iklim.

Dalam laporan AP tersebut disebutkan bahwa 4 dari 10 warga AS menyebut pandemi COVID-19, yang dalam waktu 8 bulan telah menyebabkan 230.000 warga AS kehilangan nyawanya, merupakan isu paling penting yang dihadapi negara itu saat ini. Selain itu, banyak peserta survei yang mengaku pandemi berdampak pada mereka secara pribadi.

Kira-kira 6 dari 10 orang juga mengatakan bahwa bangsa Amerika Serikat tidak berada di jalan yang tepat. Seperti diketahui, Trump terus-menerus berusaha meremehkan virus SARS-CoV-2 dan lebih mengalihkan perhatian publik pada ekonomi pra-pandemi. Mayoritas pemilih berpendapat bahwa seharusnya Trump lebih berupaya membatasi persebaran virus korona daripada berbicara mengenai ekonomi.

Hampir 50 persen warga AS mengaku bahwa Amerika Serikat tak sanggup mengendalikan pandemi COVID-19.

Pandemi korona juga berdampak secara pribadi bagi warga AS. Banyak orang kehilangan pekerjaan, mendapati pendapatannya berkurang. Survei AP VoteCast menunjukkan bahwa 4 dari 10 pemilih AS mengakui bahwa salah satu anggota keluarga mereka kehilangan pekerjaan atau pemasukannya berkurang selama pandemi ini.

Sebanyak 2 dari 10 warga AS juga menyatakan kehilangan teman atau kerabat akibat infeksi virus korona.

Ketika ditanya apa yang mendorong mereka untuk menggunakan hak suara dalam pilpres tahun ini, dua pertiga peserta survei mengaku didorong oleh sosok Donald Trump, entah mereka hendak mendukungnya atau melengserkannya. Sentimen ini merupakan salah satu faktor pendorong tingginya partisipasi warga AS dalam pilpres tahun ini.