Menanti Pemenang Pilpres AS
ERA.id - Surat suara dalam pemilihan presiden Amerika Serikat (AS) masih dihitung, beberapa hari setelah pemungutan suara. Selisih suara di sejumlah negara bagian kunci masih terlalu tipis, tetapi peluang Joe Biden dari Partai Demokrat untuk menang tampaknya semakin besar, meskipun Presiden Donald Trump tengah menantang hasilnya.
Dalam penampilan publik pertamanya setelah Malam Pemilihan, Trump menyebut pemilihan itu dicurangi, tetapi tidak memberikan bukti kecurangan apa pun. Ia mengecam para pejabat pemilihan, media, dan lawan-lawannya, dan mengisyaratkan kesalahan, tetapi tidak memberi bukti.
"Jika Anda menghitung surat suara sah, saya menang mudah. Kami sebenarnya menang besar di semua lokasi kunci, dan kemudian suara kami mulai secara ajaib diambil dengan rahasia," kata Trump, seperti dikutip dari ABC News, Sabtu (7/11/2020).
Pejabat-pejabat negara bagian dan federal membela prosesnya. Namun, Trump bersikeras. Ia mengatakan mungkin akan membawa perlawanannya ke Mahkamah Agung, meski hal itu memerlukan proses hukum yang panjang.
Perwakilan kampanye Trump telah melancarkan gugatan hukum di sejumlah wilayah dengan persaingan suara ketat, tapi kasus-kasus di Michigan dan Georgia telah ditolak.
Biden menyampaikan nada yang berbeda dalam jumpa pers sebelumnya pada hari Kamis (5/11), dengan mengatakan suara bersifat sakral.
"Kami tidak ragu bahwa ketika penghitungan selesai, Senator Harris dan saya akan dinyatakan sebagai pemenang. Jadi, saya meminta semua orang agar tetap tenang, seluruh masyarakat tetap tenang. Prosesnya tengah berjalan. Penghitungan sedang dirampungkan, dan kita akan segera tahu. Jadi, terima kasih atas semua kesabaran Anda, tetapi kita harus menghitung suara."
Ribuan pengunjuk rasa turun ke jalanan di Pennsylvania dengan membawa spanduk yang menyerukan penghitungan seluruh suara.