Tiga Anak Donald Trump Beda Pendapat Soal Langkah Politik Sang Ayah
ERA.id - Tiga anak tertua Presiden Donald Trump - Donald Trump Jr., Eric Trump, dan Ivanka Trump - biasa menjadi 'penasihat' informal sang presiden selama empat tahun bekerja di Gedung Putih. Namun, mereka kini justru saling berbeda pendapat dan memberikan nasihat yang saling bertolak-belakang ketika Trump sangat membutuhkan sedikit cahaya terang.
Dua anak laki-laki Trump, Donald Trump Jr dan Eric Trump, dikabarkan menjadi 'pemandu sorak' ayahnya untuk kukuh melanjutkan proses gugatan hasil Pilpres AS. Namun, Ivanka Trump, putri sang Presiden sekaligus penasihat Gedung Putih dari kalangan keluarga inti Trump, lebih menyukai strategi menyelamatkan muka sang Presiden, dan keluarganya, ketika mereka meninggalkan Gedung Putih.
Seperti dilansir CNN, putra-putra Trump mendukung langkah-langkah yang agresif dengan ikut menyebarkan tuduhan tak berdasar bahwa pemilu Amerika Serikat pada 3 November lalu dipenuhi kecurangan. Mereka berharap Presiden Trump tetap mempertahankan posisinya bila perlu hingga Hari Inagurasi Presiden-Terpilih Joe Biden pada 20 Januari 2021 nanti.
Sementara itu Ivanka Trump, didukung juga oleh suaminya Jared Kushner, sepertinya punya hitung-hitungan politik yang berbeda. Ivanka dan Kushner berharap Presiden Trump mengakui apapun hasil pilpres bila proses hitung suara ulang di Georgia selesai pada 20 November nanti. Mereka berdua realistis bahwa seluruh gugatan yang dibuat oleh tim kampanye Trump tak akan mengubah hasil pemilu. Namun, mereka meyakini upaya persidangan akan makin memperkuat integritas pemilu AS di masa mendatang.
Seorang sumber CNN mengatakan bahwa Ivanka telah berusaha membungkus argumennya dengan mengatakan warisan kepemimpinan Trump, dan bisnis keluarganya, terlalu berharga untuk dikorbankan. Ivanka dikabarkan lebih legowo bila ayahnya kalah dalam Pilpres AS. Namun, ia juga menyadari bahwa masa depannya akan turut ditentukan oleh citra sang ayah.
Sikap Presiden Trump sendiri masih abu-abu, meski seorang sumber dari kalangan dekat Trump pernah mengatakan pada CNN bahwa, "ia (Trump) tahu tak akan menang (dalam pilpres 2020)."
"Ia telah disidik dan coba dimakzulkan, dan orang-orang mencoba menghancurkan reputasinya dan keluarganya. Jadi, kenapa dia harus mengakui kekalahan sekarang ketika Georgia dan Arizona belum mengumumkan pemenang? Lagipula beberapa orang meyakinkan dia bahwa mereka punya posisi hukum yang kuat di Pennsylvania?" kata sumber yang sama.
Bila dua putra Trump terkesan lebih agresif dan berpikir pendek, misalnya dengan ikut menyebarkan kebohongan sang ayah via Twitter, Ivanka Trump menampilkan diri secara lebih kalkulatif. Selama hampir 4 tahun terakhir, Ivanka telah membangun bisnis pribadinya dalam industri ekonomi berbasis gender dan penguatan generasi kerja. Perlu diingat pula bahwa dari ketiga anak Trump yang sudah berumur dewasa, hanya Ivanka Trump saja yang dipilih menjadi penasihat di Gedung Putih.
Apakah dengan begitu Presiden Trump akan lebih mendengarkan anak perempuannya? Hal tersebut baru bisa dipastikan di pekan-pekan depan yang sangat krusial bagi AS ini.
Saat ini Ivanka dan suaminya Kushner tinggal menunggu hasil hitung ulang dan akhir dari gugatan pengadilan dari tim kampanye ayahnya.
"Mereka ingin agar tak ada satupun jalur hukum yang tak mereka tempuh, apapun resikonya," kata seorang pejabat senior pemerintahan Trump.