Kondisi Jenazah 6 Laskar FPI, Munarman: Semua Tembakan Mengarah ke Jantung
ERA.id - Sekertaris Umum Front Pembela Islam (FPI), Munarman menyebut, ada kesamaan luka tembakan terhadap enam laskar FPI yang tewas usai baku tembak dengan anggota Polda Metro Jaya. Keenam jenazah mempunyai luka tembak di daerah dada.
"Terkait kondisi jenazah bahwa seluruh jenazah syuhada terdapat lebih dari satu lubang peluru," kata Munarman dalam keterangan tertulis, Kamis (10/12/2020).
Munarman menyebut, luka tembak ada di bagian dada mengarah ke jantung. Luka-luka itu serupa tampak di jasad keenam laskar khusus FPI.
"Bahwa tembakan terhadap para syuhada memiliki kesamaan sasaran yaitu semua tembakan mengarah ke jantung," ujar Munarman.
Menurut Munarman, dari keterangan ahli yang melihat saat proses pemandian jenazah, diduga kuat laskar mereka ditembak dari jarak dekat.
Dikatakan Munarman, ada pula tanda-tanda bekas penyiksaan di tubuh keenam jasad tersebut.
"Bahwa pada tubuh sebagian besar syuhada terdapat tanda-tanda bekas penyiksaan," sambung Munarman.
- Gibran-Bobby Unggul, PDIP: 'Serangan' Politik Dinasti Tak Hambat Kemenangan
- Kolaborasi Vaksin dan UU Ciptaker Diklaim Jadi Penggerak Ekonomi Indonesia pada 2021
- Ratusan Juta Uang Rakyat Dipakai Bangun Toilet di Bekasi Ini, Lihat Hasilnya!
- Inggris Minta Warga dengan Alergi Serius Jangan Ikut Vaksinasi Pfizer
Seperti diketahui, Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran sebelumnya menjelaskan, peristiwa bentrokan antara petugas dengan anggota laskar FPI terjadi pada Senin (7/12) dini hari, pukul 00.30 WIB di Jalan Tol Jakarta- Cikampek KM 50.
Kejadian berawal saat petugas menyelidiki informasi soal pengerahan massa saat dilakukan pemeriksaan terhadap HRS di Mapolda Metro Jaya.
"Ketika anggota Polda Metro Jaya mengikuti kendaraan yang diduga adalah pengikut HRS, kendaraan petugas dipepet lalu kemudian diserang dengan menggunakan senjata api dan senjata tajam," kata Fadil, Senin (7/12).
Fadil mengatakan terdapat 10 orang yang melakukan penyerangan, tetapi setelah enam rekannya ambruk, empat orang sisanya melarikan diri.