Beredar Hoaks Rumah Tempat Eksekusi Laskar FPI Ditemukan, Ini Kata Komnas HAM
ERA.id - Komnas HAM mengeluhkan banyaknya kabar hoaks yang beredar terkait investigasi kasus tewasnya 6 orang laskar FPI di tol Jakarta-Cikampek pada 7 Desember lalu. Salah satunya soal ditemukannya rumah tempat eksekusi 6 laskar FPI.
"Belakangan mulai ada penyerangan personal ya ke Komnas HAM yang disampaikan melalui media media sosial," ujar Komisioner Komnas HAM Amiruddin Al Rahab di kantor Komnas HAM, Jakarta, Senin (28/12/2020).
Misalnya, beredar tangkapan layar yang menarasikan Komnas HAM menyebut penembakan emam Laskar FPI tidak melanggar HAM. Amiruddin menegaskan, narasi itu tidak benar.
Selain itu, Komnas HAM juga diserang hoaks narasi soal ditemukannya rumah penyiksaan 6 laskar FPI. Dalam hoaks yang beredar, Komnas HAM disebut menyatakan enam laskar FPI disiksa di suatu tempat, sebelum akhirnya dieksekusi.
"Saya pikir ini perlu dihentikan yang begini-begini supaya masyarakat tidak tambah bingung tentang persoalan seperti ini," tegas Amiruddin.
- Menparekraf: Pariwisata di Pulau Bali Bisa Dibuka Secara Penuh, Asalkan...
- Heboh Lagu Indonesia Raya Dilecehkan Netizen Malaysia, Ini Respons Pemerintah
- Mengetuk Pasar Lokal untuk Produk Daur Ulang Sampah Lokal
- Filosofi 'Pilot Tempur' Djoko Suyanto Saat Tangani 16 Kerabat dan Karyawan yang Positif COVID-19
Sementara, Ketua Tim Penyelidikan Komnas HAM Choirul Anam menambahkan, pihaknya tidak pernah menemukan rumah penyiksaaan terhadap enam laskar FPI. Informasi tentang rumah penyiksaan itu, dipastikan Anam, tidak keluar dari Komnas HAM.
"Saya pastikan Komnas HAM tidak pernah menemukan rumah tempat penyiksaan, kita masih proses mendetailkan kronologi narasi peristiwa,” ucap Anam.
Komnas HAM memastikan belum mengambil kesimpulan apapun terkait peristiwa penembakan yang menyebabkan enam laskar FPI tewas tersebut. "Penting untuk kami utarakan, kami belum pernah ambil kesimpulan apapun," tegas Anam.
"Kalau ada berita kesimpulan, kami pastikan itu hoaks. Ini masih ada (pemeriksaan, red) ahli yang belum kami lakukan. Semoga dalam minggu ini kita lakukan dan dapat info yang lebih baik," imbuhnya.
Seperti diketahui, Komnas HAM membentuk tim penyelidikan setelah peristiwa enam laskar FPI tewas ditembak polisi di Tol Jakarta-Cikampek KM 50 Karawang.
Tim dibentuk untuk menginvestigasi kasus tersebut. Sebab, pihak polisi dan FPI memiliki versi berbeda dalam kasus tersebut.