Mengenal KRI Rigel 933, Kapal Survei TNI AL Tercanggih Se-Asia Pencari Lokasi Jatuhnya Sriwijaya Air SJ182

ERA.id - TNI Angkatan Laut (TNI AL) mengerahkan KRI Rigel 933 dalam mencari dan menemukan sinyal dari kotak hitam atau black box pesawat Sriwijaya Air SJ182 yang jatuh di Kepulauan Seribu pada Sabtu (9/1).

Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan KRI Rigel 933 sudah menemukan sinyal yang diduga berasal dari pesawat Sriwijaya Air SJ182. Kemudian KRI Rigel 933 melakukan penyisiran di titik koordinat yang diduga sebagai lokasi jautuhnya pesawat Sriwijaya SJ182.

"Dari pantauan radar, tracking seatnya sudah dikirim ke KRI Rigel yang tadi malam atau pagi sudah merapat di TKP, dari hasil pemantauan bahwa diduga kuat dan sesuai dengan koordinat, yang diberikan, dari kontak terakhir adanya sinyal dari pesawat tersebut," ujar Hadi di Jakarta International Container Terminal (JICT), Minggu (10/1/2021).

KRI Rigel adalah kapal yang memiliki kemampuan spesifik untuk mengambil gambar tiga dimensi di bawah laut. Panglima Koarmada I Laksamana Muda Abdul Rasyid mengatakan, KRI Rigel akan difokuskan untuk menangkap berbagai citra di sekitar lokasi pencarian SAR.

KRI Rigel 933 (Dok. Pushidrosal)

Untuk melakukan deteksi kedalaman full covered itu, KRI Rigel akan menggunakan Multibeam Echosounder EM2040 dan Side Scan Sonar. Teknologi tersebut untuk mencitrakan badan pesawat dan High Precision Acoustic Positioning (HIPAP) dengan Frekuensi A dan B.

Seperti dikutip dari situs Pushidrosal, KRI Rigel-933 merupakan kapal perang jenis Bantu Hidro-Oseanografi (BHO) tercanggih se-asia buatan Prancis. Dibangun berdasarkan kontrak pengadaan kapal BHO yang dilaksanakan oleh Kementerian Pertahanan Republik Indonesia dengan pihak galangan OCEA Prancis.

KRI Rigel 933 (Dok. Pushidrosal)

Sejak kedatangannya dari Prancis, KRI Rigel-933 telah dioperasikan di berbagai macam kegiatan survei pemetaan dan kelautan yang bersifat internasional maupun nasional.

Dari beberapa kegiatan operasi survei dan pemetaan tersebut,  kapal-kapal ini terbukti memiliki kemampuan yang canggih yang diakui oleh pihak asing.

Kegiatan survei yang pernah dilaksanakan antara lain updating peta laut untuk menjamin keselamatan pelayaran di perairan Selat Malaka dan Selat Singapura dengan dilaksanakan kegiatan survei bersama antara Indonesia, Malaysia dan Singapura yang diprakarsai oleh Jepang (The Joint Hydrographic Survey of The Strait of Malacca and Singapore (SOMS).

Kegiatan survei yang dilaksanakan masing-masing oleh litoral states di perairan negara masing-masing.  Hasil survei membuktikan bahwa KRI Rigel 933 menghasilkan data yang lebih baik dan dalam evaluasi hasil survei tersebut format QA dan QC menggunakan metode yang dilaksanakan oleh Pushidrosal.

Kegiatan lain KRI Rigel yang mulai bertugas pada MAret 2015 lalu itu adalah survei di laut dalam di perairan Selat Ombai NTT, dengan kedalaman perairan antara 3000 – 4000 m.

Hasil survei yang didapat menunjukan bahwa peralatan yang dimiliki oleh KRI Rigel 933 memiliki kemampuan beroperasi di laut dalam dengan hasil yang cukup signifikan.

Tidak hanya data bathimetri, data oseanografi taktis dan meteorologi laut yang diperoleh memiliki kualitas data yang baik dari peralatan dengan teknologi yang modern.