Nadirsyah Hosen Beberkan Tugas Abu Janda, Benarkah Dipakai Pemerintah?
ERA.id - Nadirsyah Hosen yang akrab disapa Gus Nadir yang berprofesi sebagai pengajar di Fakultas Hukum Universitas Monash sejak 2015, membeberkan tugas Abu Janda atau Permadi Arya di media sosial.
Selain menjadi dosen, Gus Nadir juga dikenal sebagai seorang kiai dari Nahdlatul Ulama (NU). Sejak tahun 2005, ia dipercaya sebagai Ra'is Syuriah, pengurus cabang istimewa NU di Australia dan Selandia Baru.
Nah, pada masa-masa sengit pertentangan di media sosial sebelum Pilpres 2019 di Indonesia, memang banyak tokoh yang bermunculan. Ada yang oposisi dengan pemerintah dan ada pula yang berkoalisi. Salah satu tokoh yang muncul yakni Abu Janda. Karena kontennya, ia banyak dijuluki sebagai pion yang diduga dipakai pemerintah.
Di sini, lewat akun Twitternya @na_dirs, Nadirsyah Hosen lalu menjelaskan dugaan tersebut. "It’s just a game. Pemerintah akhirnya mengikuti metode Banser. Utk menghadapi mrk yg mendadak jadi Ustad tanpa kualifikasi yg jelas, diciptakanlah sosok Abu Janda. Cukup Abu Janda yg ngadepin mereka, gak usah para Kiai. Skr utk ngadepin Fadli dan Fahri, dipakailah Ngabalin," tulis Nadirsyah Hosen.
Abu Janda secara tersirat punya peran untuk menangkal materi serangan dari oposisi pemerintahan Jokowi saat itu. Lantas bagaimana dengan NU yang dianggap bisa rusak citranya karena Abu Janda? Gus Nadir juga menjawabnya.
"Selalu ada resiko. Tapi intinya menyamakan level permainan. Mosok sekelas Jo*ru harus Rais Syuriah yg ngadepin. Mereka bisa memaki dan nyinyir seenaknya. Gak mungkin para Kiai ke level rendahan gitu. Biar Abu Janda yg ngelayanin mereka. Sama levelnya. Sama-sama ngeselin kan."