Gus Miftah Murka Dituding Perlakukan Buruk Ustaz Maaher: Emang Apa yang Saya Lakukan?

ERA.id - Pendakwah Miftah Maulana Habiburrahman atau lebih dikenal dengan Gus Miftah geram bukan kepalang. Ia dituding berprilaku buruk terhadap almarhum Ustaz Maaher At Thuwailibi semasa hidup.

Kekesalan itu diketahui setelah Gus Miftah mengunggah tangkapan layar berisi pesan langsung dari seorang netizen di Instagram pribadi Gus Miftah @gusmiftah.

Dalam pesan tersebut, warganet dengan nama akun @adnagung itu membandingkan perlakukan Gus Miftah terhadap Ustadz Maheer dan Abu Janda yang sangat bertolak belakang. Ia juga menyebut sikap Gus Miftah seperti penjilat.

"Ustadz Maaher ku perlakukan seperti itu ashabul Dunya lihat betapa sederhana dan tegas hidup dia," kata akun @adnagung pada Gus Miftah.

"Tidak seperti kamu jilat sana jilat sini, Abu Janda dilindungi seberapa jahat Ustadz Maaher menurut kamu Miftah. Bahkan yang dihina itu bukan Rasulullah, Rasulullah saja dia memaafkan lah kamu siapa," lanjutnya.

Menanggapi pesan itu, Gus Miftah membalikan pertanyaan. Dia mengaku tak paham dengan ocehan @adnagung

"Maksud anda apa @adnagung? Emang apa yang saya lakukan kepada almarhum?" tulis @gusmiftah di keterangan unggahan tangkapan layar pesan tersebut seperti dikutip pada Rabu (10/2/2021).

Dia juga menanyakan maksud kata tukang jilat seperti yang dilontarkan kepadanya.

Namun Gus Miftah tak mau terbawa emosi terlalu lama. Dia pun mengundang si warganet yang megurnya ke tempatnya. Gus Miftah menilai, orang tersebut seperti punya banyak masalah dengam hidupnya.

"Saya penjilat? Kapan jilat bathukmu broooo? Pondok saya terbuka lo 24 jam.... monggo ngopi mas, uripmu kakean nge teh...... sepet, (hidupmu kebanyakan ngeteh... sepet)," kata Gus Miftah.

Pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Ora Aji Sleman ini diketahui pernah bersitengang dengan Ustadz Maheer karena menghina Habib Luthfi bin Yahya.

Namun perseteruan itu tak berlangsung lama dan mereda. Bahan saat terdengar kabar Ustadz Maheer pun Gus Miftah ikut menyampaikan rasa bela sungkawa.