Cerita di Balik 'Kampung Miliarder Tuban': Warga Sekampung Borong Mobil karena Dapat Uang Gusuran Belasan Miliar

ERA.id - Sebuah video yang merekam warga di sebuah desa memboronng banyak mobil viral di media sosial hingga dijuluki 'kampung miliarder Tuban'. Video tersebut ternyata direkam di Desa Sumurgeneng, Kecamatan Jenu, Tuban, Jawa Timur. 

Para warga membeli mobil secara tunai dan borongan dari hasil menjual tanah yang mereka miliki untuk pembangunan kilang minyak grass root refinary (GRR) Tuban antara Pertamina yang bekerja sama dengan perusahaan Rusia, Rosneft.

Kilang Tuban merupakan proyek dari usaha patungan antara PT Pertamina (Persero) dengan perusahaan migas asal Rusia, Rosneft. Pada tahun 2017 pembebasan lahan mulai dilakukan. Gianto berujar daerahnya pada saat itu tidak masuk ke dalam penetapan lokasi proyek.

"Lokasi awal terjadi penolakan. Sulit ditembus. Bahkan sempat muncul rencana pembangunan kilang digeser ke Kalimantan," Kepala Desa Sumurgeneng, Gihanto, dalam keterangan tertulisnya, Rabu (17/2).

Gianto mengatakan penetapan lokasi lebih banyak menggunakan lahan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dan Perhutani.

Proyek pembangunan kilang minyak GRR Tuban membutuhkan lahan seluas 1.050 hektare, dengan rincian 821 lahan darat dan sisanya merupakan reklamasi laut.

Sementara lahan darat tersebar di tiga wilayah yaitu Desa Kaliuntu, Desa Wadung, dan Desa Sumurgeneng. Khusus Desa Sumurgeneng terdapat sekitar 225 hektare lahan yang dibebaskan, dengan jumlah pemilik sebanyak 225 orang. 

Oleh PT Pertamina, tanah warga dibeli Rp 600.000 hingga Rp 800.000 per meter. Harga tersebut jauh lebih tinggi dibandingkan harga tanah pada umumnya di wilayah tersebut. Jika dirata-rata, setiap warga mendapatkan uang Rp 8 miliar. Bahkan ada warga yang memiliki lahan seluas 4 hektare menerima Rp 26 miliar.

Sebanyak 225 orang itu yang kemudian membuat Desa Sumurgeneng dikenal sebagai 'Kampung Miliarder Tuban'.