Sebut Anies Pembohong dan Tak Layak Jadi Presiden, PSI Kukuh Giring Tak Sebar Kebencian: Itu Fakta!

ERA.id - Juru bicara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Nanang Priyo Utomo menegaskan, apa yang disampaikan Plt Ketua Umum Giring Ganesha adalah pengungkapan kebenaran, bukan sebaran kebencian.

Hal ini terkait dengan pernyataan Giring yang menyebut Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai pembohong.

"Bro Giring menyampaikan fakta-fakta kepada publik terkait kebohongan Gubernur Anies terhadap rakyatnya. Ini sangat jelas bukan penyebaran kebencian, melainkan pengungkapan kebenaran. Juga merupakan pendidikan politik kepada rakyat agar benar-benar cermat dalam memilih pemimpin," kata Nanang dalam keterangannya, Kamis (23/9/2021).

Nanang mengatakan, Giring justru memperlihatkan inkonsistensi Anies Baswedan antara pernyataan dan perbuatan. Misalnya, Anies kerap mengaku peduli dengan pandemi Covid-19 namun anggaran malah digunakan untuk Formula E.

"Kalau benar-benar peduli, uang sebanyak itu ya dipakai untuk penanganan pandemi dan membantu rakyat yang terdampak," kata Nanang.

Pernyataan Giring, kata Nanang, juga memperjelas langkah Fraksi PSI di DPRD DKI Jakarta  yang mengusullkan hak interpelasi terkait Formula E.

"Antara interpelasi dengan pernyataan Bro Giring saling berkaitan dan selaras. Pernyataan Bro Giring justru menggarisbawahi dan mendukung langkah kawan-kawan di DPRD yang mengajukan interpelasi," tegasnya.

Diberitakan sebelumnya, Plt Ketua Umum DPP PSI, Giring Ganesha, menyebut Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai pembohong. Ini disampaikannya dalam sebuah video yang ditayangkan di akun media sosial DPP PSI.

"Pura-pura peduli adalah kebohongan Gubernur Anies di tengah pandemi dan penderitaan rakyat. Rekam jejak pembohong ini harus kita ingat, sebagai bahan pertimbangan saat pemilihan presiden 2024. Jangan sampai Indonesia jatuh ke tangan pembohong, jangan sampai Indonesia jatuh ke tangan Anies Baswedan," kata Giring dalam video tersebut.

Giring lantas menyinggung mengenai rencana kegiatan Formula E yang dinilai tidak sejalan dengan kondisi pandemi Covid-19 di Tanah Air. Apalagi, uang yang gelontorkan untuk ajang balap mobil itu terhitung besar mencapai Rp1 triliun.

Dalam situasi krisis, seorang pemimpin sejati harus berupaya keras mungkin untuk menyelamatkan rakyat, menyelamatkan kepentingan yang lebih besar.

"Gubernur Anies bukanlah sebuah contoh orang yang bisa mengatasi krisis," kata Giring.