DPRD Sulsel Usir PT Vale saat Diundang RDP Membahas Limbah Tambang, Kasihan
ERA.id - Ketua Komisi D DPRD Provinsi Sulawesi Selatan Rahman Pina mengusir PT. Vale dari Rapat Dengar Pendapat (RDP) yang dilaksanakan di DPRD Sulsel, Kamis (24/3/2022).
Bagaimana tidak, Rahman geram lantaran Presiden Direktur (Presdir) PT Vale, Febriany Eddy, mangkir saat dipanggil rapat. Tak pelak, aksi Febriany sekaligus Chief Executive Officer (CEO) PT Vale, yang memilih hadir di acara Vale Journalistic Writing and Photography Contest 2022 di Hotel Claro, Makassar, Selasa (22/3/2022) silam, ikut disorot.
Saat rapat dimulai, Rahman langsung mengusir perwakilan dari PT. Vale yang datang. Ia kecewa, berharap Febriany hadir, malah bawahannya yang diutus.
Alasannya jelas, Rahman ingin membicarakan hal penting terkait pengolahan limbah tambang PT. Vale selama ini. Namun yang ditemuinya, adalah direktur eksternal. Padahal, RDP sudah diagendakan dari jauh hari.
“Tanpa mengurangi rasa hormat tolong tinggalkan ruangan. Nanti saat rapat ulang kami undang kembali,” ujar Rahman saat memimpin rapat di Komisi D DPRD Sulsel.
Rahman Pina juga meminta sejumlah organisasi perangkat daerah dari lingkup Pemprov Sulsel yang hanya dihadiri oleh kepala bidang, untuk meninggalkan ruang rapat.
“Yang hadir semua seharusnya kepala dinas, tiba-tiba hari ini hanya dihadiri kepala seksi dan kepala bidang,” imbuh Rahman.
“Kami meminta kepada PT. Vale untuk hadir di lain waktu. Di DPRD ada kewenangan, tiga kali memberikan undangan, tapi tidak hadir, maka ada opsi untuk meminta bantuan polisi. Oleh itu kami meminta jajaran direksi PT. Vale untuk hadir dalam undangan berikutnya,” tegasnya.
Merespons itu, perwakilan PT. Vale yang hadir RDP mengagaku, kalau direksi mereka ada yang terganggu kesehatannya. Sebagian lainnya, ada yang menghadiri rapat di Jakarta.
"Beliau belum bisa hadir, dan direksi lain masih ada meeting (rapat) di Jakarta dan stakeholder. Saya juga sampaikan, DPRD mengharapkan, meminta untuk direksi hadir. Insya Allah, kalau dijadwalkan kemudian hari, kita tentu akan hadir," kata Direktur External Relations dan Corporate Affairs PT. Vale Indonesia, Endra Kusuma.
Endra yang ditemui usai meninggalkan ruang rapat menyebutkan, ada 5 direksi yang dimiliki PT. Vale. Namun semuanya berhalangan hadir.
"Bagi kami, dengan niat baik direksi akan datang, bila memang kami diundang kembali. Di tempat kami ada lima orang direksi, tapi berhubungan dengan ini berbeda-beda tugasnya, ada direktur keuangan, project dan lain-lain," tambah Endra.
Terkait ancaman DPRD yang akan meminta bantuan polisi jika direksi mangkir lagi, Endra menegaskan PT Vale akan kooperatif. "PT Vale adalah perusahaan yang taat pada pemerintah. Jadi tetap pemanggilan paksa bukan opsi bagi kami. Dengan niat baik, kami pasti akan datang jika memang kami diundang kembali," katanya.
Rapat tersebut diketahui dihadiri perwakilan Pemkab Luwu Timur, DPRD Lutim, DLH Lutim, Lembaga Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Sulsel, ESDM Pemprov Sulsel, serta Kepala Dinas Kehutanan Sulsel dengan agenda terkait dugaan pembuangan limbah kayu dan industri PT Vale Indonesia.
Namun pihak perwakilan Walhi Sulsel melalui Herli, selaku staf Perorganisasian Rakyat, hanya membacakan pernyataan sikap menolak keberadaan PT. Vale, karena selama beroperasi puluhan tahun, tidak memberikan kontribusi besar kepada masyarakat adat setempat, dan cenderung merusak dan mencemari lingkungan, kemudian keluar ruangan meninggalkan rapat tersebut.
Kami juga pernah menulis soal Ketua DPRD Dipanggil KPK karena Kasus Korupsi Formula E, Wagub Ariza: Biasa, Ingin Diskusi... Kamu bisa baca di sini.
Kalo kamu tahu informasi menarik lainnya, jangan ketinggalan pantau terus kabar terupdate dari ERA dan follow semua akun sosial medianya!