Inovasi Skincare Pencerah dan Anti Acne Berbasis Tanaman Khas Indonesia

| 02 Apr 2024 18:45
Inovasi Skincare Pencerah dan Anti Acne Berbasis Tanaman Khas Indonesia
Konferensi pers kerja sama BRIN dan PT Nose Herbal Indo (ERA.ID/ Yesica Verawaty Sitinjak)

ERA.id - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) bersama PT Nose Herbal Indo berkolaborasi dalam mengembangkan produk skincare berbasis tanaman khas Indonesia.

Kerja sama ini sudah melakukan penandatanganan kesepakatan yang dilakukan di Gedung Bj Habibie BRIN, Senin (1/4/2024).

Direktur PT Nose Herbal Indo, Kim Ho, kerja sama ini dilakukan untuk mengembangkan tanaman asli Indonesia. Tanaman berkhasiat Indonesia diteliti dan diidentifikasi untuk diolah menjadi sediaan bahan baku produk kosmetik.

Meski belum bisa dibagikan informasi detail terkait jenis tanaman apa yang bakal digunakan demi kerahasiaan bahan, produk perawatan kulit dari tanaman khas Indonesia ini diharapkan bisa bermanfaat bagi banyak masyarakat.

Tak hanya masyarakat lokal, diharapkan juga nantinya produk tersebut bisa laku di pasar internasional.

"Produk Indonesia harus yang dominan di Indonesia, dan produk Indonesia itu eksis di dunia," kata Kim Ho.

Manager Research & Development PT Nose Herbal Indo, Netty Kristina, menyampaikan, kerja sama ini akan fokus pada pengolahan skincare untuk mencerahkan dan mengatasi jerawat. Menurutnya dua jenis skincare tersebut ramai dicari masyarakat Indonesia saat ini.  

"Kita fokus kosmetik dulu. Untuk skincare yang anti acne sama brightening. Di Indonesia dua ini yang paling dicari. Tapi tak menutup kemungkinan nantinya akan ada anti aging," tuturnya.

Bagi BRIN, kolaborasi ini sangat baik dengan menggunakan berbagai jenis tanaman Indonesia yang pastinya bisa mengdongkrak perekonomian negara dari industri kosmetik. Ini juga merupakan langkah untuk menjadikan Indonesia penyedia bahan baku kosmetik.

"Kosmetik berbahan dasar tumbuhan saya rasa memiliki potensial market yang sangat prospektif. Tidak lepas dari upaya kita bersama untuk membangun national competitive space, juga kemandirian kita dalam penyediaan bahan baku kosmetik," tutur Deputi Bidang Pemanfaatan Riset dan Inovasi BRIN, R Hendrian.

Rekomendasi