ERA.id - Tren kosmetik berupa face oil sempat diragukan oleh banyak kalangan, apalagi kalau si pengguna sudah memiliki jenis kulit berminyak, mudah berjerawat atau kulit kombinasi. Namun, keraguan tersebut tidak menghentikan produsen kosmetik untuk meluncurkan aneka face oil sebagai bagian dari produk perawatan kulit wajah, dan kini diganderungi para pecinta skincare.
Pada umumnya face oil memiliki aroma yang menenangkan dan terasa mewah, karena minyak ini identik dengan sensasi kemewahan spa sehingga tidak jarang face oil dilengkapi dengan aromaterapi untuk memberi rasa relaksasi dan ketenangan bagi pemakainya.
Lantas apa sebetulnya fungsi dari face oil dan apakah betul-betul dibutuhkan oleh para konsumen di wilayah beriklim tropis?
Setiap jenis minyak memiliki sifat hidrofobik, termasuk minyak yang diproduksi wajah. Artinya, minyak memiliki sifat yang mencegah air keluar, sehingga itu membantu membuat kulit menjadi terhidrasi.
"Hidrasi sebenarnya adalah fungsi keseimbangan air, jadi minyak membantu menahan air dan mencegah faktor eksternal menghilangkannya," ujar Direktur Laser and Aesthetic Dermatology di Stanford Health Care, Tyler Hollmig, seperti dikutip dari Antara.
Minyak pada wajah memiliki fungsi yang sangat penting untuk menjaga lapisan kulit agar tetap kuat dan tidak kehilangan cairan. Kondisi ini penting sebagai dasar kulit wajah yang sehat dan terhidrasi sehingga kulit wajah tampak berkilau alami, jelas Hollmig.
"Minyak pada wajah juga dapat membantu masuknya zat-zat kimia dari luar yang pada akhirnya mengiritasi kulit," tambah Hollmig.
Sementara itu, bagi si pemilik kulit berminyak dan mudah berjerawat, itu berarti kulit terlalu banyak memproduksi minyak yang disebut dengan sebum. Namun, hal itu tidak berarti kulit wajah tidak membutuhkan pelembab.
"Banyak orang berpikir kulit berminyak tidak membutuhkan pelembab kulit, karena mereka berpikir bahwa pelembab dan face oil hanya akan membuat kondisi kulit semakin memburuk, namun tidak begitu cara kerjanya," jelas ahli dermatologi bersertifikat dari Amerika Serikat, Joel Schlessinger, M.D.
Schlessinger mengingatkan bahwa tidak menggunakan pelembab wajah, justru membuat sebum semakin banyak berproduksi. Apalagi bila si pemilik kulit berminyak menggunakan produk untuk kulit berjerawat yang cenderung membuat kulit wajah menjadi sangat kering dan terkelupas. Kondisi ini bila tidak segera diberi pelembab, justru akan memperburuk kondisi kulit.
Sementara itu, face oil sendiri memiliki fungsi sebagai suplemen tambahan, dengan cara menambahkan minyak alami yang tidak diproduksi minyak wajah. Tidak hanya menambah hidrasi pada kulit, namun face oil juga membantu menguatkan hingga memperbaiki lapisan kulit atau skin barrier.
"Minyak memang menjadi momok dan dimusuhi oleh si pemilik kulit berminyak, kombinasi dan berjerawat. Tapi face oil justru sangat berguna untuk tipe kulit yang bermasalah karena fungsinya yang menyeimbangkan dan mengurangi produksi sebum, si penyebab utama jerawat," ujar pemilik jenama produk kecantikan Pai, Sarah Brown, seperti dikutip dari Vogue UK.
Sependapat dengan Brown, Hollmig mengatakan face oil memiliki fungsi untuk melindungi kulit.
"Sebagian besar face oil yang digunakan tidak akan menyerap secara langsung ke dalam kulit, namun face oil justru memberikan perlindungan untuk kulit dari atas permukaannya," kata Hollmig.
Ada banyak jenis face oil dengan berbagai macam fungsi. Sebut saja minyak jojoba, argan, maracuja, tea tree dan lain sebagainya yang memiliki manfaat sebagai anti peradangan dan antioksidan. Namun manfaat utamanya adalah melembabkan kulit.
Dilansir dari laman StyleCaster, senis-jenis face oil yang disebutkan di atas memiliki fungsi untuk membantu meredakan jerawat hingga mengatasi penuaan dini, selain fungsi utamanya memberikan kelembapan pada kulit wajah.
Kendati demikian, tidak semua face oil bisa bekerja dengan baik untuk si pemilik kulit berminyak dan berjerawat. Karena sejumlah face oil seperti minyak kelapa dan almond, justru akan membuat pori-pori tersumbat dan akan menimbulkan komedo, seperti dikatakan oleh ahli dermatologi Dr. Sharon Wong.
Penggunaan face oil
Face oil pada dasarnya dapat digunakan kapan saja, baik pagi dan malam hari. Untuk daerah tropis dengan tingkat kelembapan tinggi seperti Indonesia, penggunaan face oil tetap dapat digunakan dengan aman. Namun pada saat pandemi seperti sekarang ini, Wong tidak menganjurkan penggunaan face oil bila disertai dengan penggunaan masker.
Kombinasi antara face oil dan masker dapat menyebabkan kulit menjadi panas, berkeringat dan tidak jarang timbul peradangan seperti jerawat atau maskne.
"Malam hari memang menjadi waktu yang paling ideal untuk menggunakan face oil karena minyak ini bekerja dengan optimal ketika Anda tidur, mengunci kelembapan kulit," ujar Wong.
Namun tidak berarti Anda tidak dapat menggunakan face oil di siang hari. "Bila Anda merasa nyaman dan tidak timbul iritasi atau jerawat, ya gunakan saja. Namun bila digunakan pada malam hari dan Anda merasa kurang nyaman, coba ganti face oil Anda dengan yang lebih ringan," jelas Wong.
Selain itu, penggunaan face oil pada siang hari juga harus lebih diperhatikan apabila dibarengi dengan penggunaan tabir surya. Face oil memiliki kemampuan untuk melarutkan tabir surya.
Face oil harus diaplikasikan paling akhir ke kulit, setelah seluruh rangkaian skincare dan tabir surya dikenakan. Seperti dijelaskan oleh Hollmig, face oil tidak akan terserap langsung oleh kulit. Namun face oil memberikan perlindungan dari atas permukaan kulit, sehingga apa pun yang dikenakan setelah face oil tidak akan menyerap ke dalam kulit dan akan menjadi percuma.
Wong kemudian menambahkan, dua hingga tiga tetes face oil untuk sekali pakai seharusnya sudah cukup untuk memberikan manfaat pada kulit wajah.
"Bila Anda menggunakan face oil untuk pertama kalinya, gunakan cukup dua tetes saja setiap kali penggunaan. Dan gunakan satu atau dua kali seminggu sambil memperhatikan apakah ada perubahan pada kulit wajah Anda," jelas Wong.
Lantas bagaimana cara mengaplikasikan face oil yang benar? Ahli dermatologi sekaligus pemilik jenama Skyn Iceland, Sarah Kugelman, mengatakan sebaiknya penggunaan face oil tidak dengan cara diusap begitu saja ke wajah.
Cara terbaik dalam menggunakan face oil adalah dengan menuangkan beberapa tetes ke telapak tangan, kemudian hangatkan dengan cara menggosokkan kedua telapak tangan dan perlahan-lahan tempel telapak tangan ke permukaan wajah selama beberapa detik.
Wong kemudian memaparkan face oil terbaik untuk tiap-tiap jenis kulit.
Untuk kulit kering, Wong menyarankan face oil yang kaya akan asam lemak dan vitamin E, mengingat kulit kering cenderung memiliki permasalahan pada lapisan kulit. Jenis face oil yang terbaik untuk si pemilik kulit kering adalah grape seed, squalane, marula, rose dan jojoba oil.
Sebagian besar ahli dermatologi setuju bahwa tidak semua face oil bisa digunakan untuk si pemilik kulit berminyak. Bagi pemilik kulit berminyak, harus ekstra hati-hati dalam menggunakan face oil. Sarah Brown menyarankan jenis face oil dengan konsistensi serta tekstur yang ringan. Pilihlah face oil dengan kandungan antibakteri, antioksidan, omega6, salicylic acid untuk pemilik kulit yang mudah berjerawat. Brown menyarankan tea tree oil.
Sementara untuk pemilik kulit sensitif dan kombinasi, Wong menyarankan face oil yang formulanya dapat menenangkan dan melindungi kulit seperti squalane, marula, vitamin e, rosehip dan jojoba.
"Meskipun mayoritas face oil terbuat dari bahan alami, hal itu tidak berarti aman bagi pemilik kulit sensitif. Karena bahan alami pun masih bisa menyebabkan iritasi bagi kulit sensitif," kata Wong.
Wong juga mengingatkan supaya pemilik kulit sensitif selalu melakukan tes kecil terlebih dahulu sebelum menggunakan face oil di seluruh wajah. Hal ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada reaksi berlebihan akibat minyak yang dioleskan.