ERA.id - KTT G20 di Bali sudah berakhir namun masih meninggalkan beberapa kontroversi, salah satunya soal kain tenun Endek Bali yang dikenakan para pejabat negara dalam pertemuan tersebut.
Salah satu yang menjadi bulan-bulanan warganet adalah Mahyar Tousi orang Inggris lantaran dianggap menghina kain batik khas Bali tersebut. Meskipun orang yang mengaku sebagai Political Youtuber tersebut telah membuat klarifikasi, namun warganet tidak puas.
Tidak hanya Touse, salah satu penyiar radio asal Inggris Sophie Corcoran juga menjadi bulan-bulanan warganet lantaran tweet kontroversial melalui akun @sophielouisecc.
"Apa yang mereka suka berpakaian sama- dan seperti itu?" tulis Corcoran penyiar radio yang tinggal di Essex, Inggris.
Corcoran pun heran mengenai cuitannya yang kemudian diolok-olok warganet Indonesia.
"Lolll ini bahkan tidak kontroversial - saya hanya bertanya mengapa mereka semua berpakaian dengan cara yang sama lol apa yang mereka lakukan. Bagaimana ini kontroversial," balas Corcoran.
Mengenal Kain Tenun Endek Bali
Kata “Endek” sendiri tentunya memiliki arti dan berasal dari bahasa setempat yaitu “ngendek” atau “gendekan” yang artinya diam dan tidak berubah warna. Nama tersebut muncul karena kain melalui proses diikat dan diwarnai sehingga warna benang tidak berubah. Makanya disebut “ngendek”.
Dilansir dari Visit Bali, tenun Endek merupakan salah satu budaya turun temurun masyarakat Bali sejak masa pemerintahan Raja Dalem Waturenggong yang berlokasi di Gelgel, Klungkung.
Sejak itu, kain tenun ini menyebar ke daerah sekitarnya. Setelah masa kemerdekaan Indonesia, Kain Tenun Endek semakin berkembang. Sehingga kecepatan produksi juga meningkat, apalagi dengan dukungan pemerintah.
Bagi masyarakat Bali, Kain Tenun Endek bukanlah kain tenun biasa dan sudah menjadi karya seni yang diturunkan dari generasi ke generasi. Dengan demikian, kain tenun ini telah menjadi identitas budaya masyarakat Bali.
Hingga kini masyarakat Bali masih menguasai keterampilan menenun kain endek dan mereka melakukannya sebagai kegiatan sehari-hari. Kain yang dihasilkan juga biasanya digunakan untuk ritual keagamaan.
Motif dan Kegunaan Kain Endek Bali
Kain Tenun Endek biasanya dapat ditemukan dalam bentuk kain panjang, sarung, atau selendang, dengan berbagai motif. Motif yang tergambar pada sehelai kain endek memiliki peran yang beragam, bahkan ada yang dianggap keramat.
Contoh motif kain endek misalnya encak saji dan motif patra. Kedua motif tersebut hanya digunakan saat kegiatan keagamaan. Ada juga motif yang hanya bisa digunakan oleh kalangan tertentu saja, ada juga motif bernuansa alam yang biasa digunakan untuk kegiatan sosial.
Di zaman modern seperti sekarang ini, Tenun Endek sudah biasa digunakan dalam kegiatan sehari-hari. Bahkan, ada yang digunakan sebagai bahan dasar kerajinan tangan, seperti tas dan kipas, serta dekorasi interior.
Selain itu, kain tenun endek Bali juga digunakan sebagai simbol Menyama Brana dan biasanya dijadikan oleh-oleh untuk orang tersayang.
Selain fungsi di atas, Kain Tenun Endek juga memiliki fungsi ekonomis. Masih banyak masyarakat Bali yang mencari nafkah dengan menenun yang telah diwariskan secara turun temurun.
Tenun Endek kini telah dikenal secara internasional karena kemajuan teknologi. Dengan kata lain, kain tenun ini merupakan karya seni dan merupakan bagian dari sejarah dan budaya masyarakat Bali.
Selain Kain Tenun Endek Bali, ikuti artikel-artikel menarik lainnya juga ya. Kalo kamu ingin tahu informasi menarik lainnya, jangan ketinggalan pantau terus kabar terupdate dari ERA dan follow semua akun sosial medianya! Bikin Paham, Bikin Nyaman…