Angkat Wedding Destination, Nikah Massal Digelar di Kebun Salak di Kaki Gunung Merapi

| 20 May 2022 07:31
Angkat Wedding Destination, Nikah Massal Digelar di Kebun Salak di Kaki Gunung Merapi
Nikah massal di kebun salak di Sleman, Kamis (19/5). Dok. Fortais.

ERA.id - Nikah massal "Golek Garwo" untuk mengangkat destinasi wisata digelar oleh Forum Ta’aruf Indonesia (Fortais). Acara ini digelar di Kemuning Kopi dan Senja, di area perkebunan salak di kaki Gunung Merapi, Pulowatu, Pakem, Sleman, Kamis (19/5/2022).

Sebanyak tujuh pasang pengantin ikut serta dalam kegiatan nikah ini dengan memakai pakaian adat dari berbagai daerah seperti baju adat Jawa, Sunda, Batak, hingga Bugis.

Acara dengan tema The Energy of Mountain Merapi ini digelar di kaki Merapi di tengah kebun salak. Prosesi ijab kabul berlangsung unik karena dilangsungkan di beberapa lokasi unik di kebun salak tersebut, seperti di grojogan dan aliran sungai di sana. Buah salak adalah komoditas unggulan dari Sleman.

Ketua Golek Garwo dan Fortais, Ryan Budi Nuryanto, mengatakan, salah satu tujuan penyelenggaraan nikah massal ini untuk membangkitkan sektor ekonomi masyarakat dengan wedding destination.

"DIY ini kaya akan kekayaan alam dan kulinernya. Maka dari itu, kegiatan ini mengusung konsep wedding destination sehingga secara tidak langsung juga mengangkap potensi wisata yg ada di Sleman," jelasnya.

Apalagi pada masa pandemi Covid-19 sektor wisata dan usaha pernikahan turut kena dampak.

"Sebagai wujud komitmen Fortais, kami berperan aktif dalam usaha melawan Covid-19 dan berbagi kebahagiaan mewujudkan impian para calon pengantin sekaligus dalam rangka Hari Kebangkitan Nasional dan Mangayubagya HUT ke-106 Sleman," kata Ryan.

Ryan juga menuturkan, dalam nikah massal ini, para mempelai pengantin difasilitasi secara gratis mulai dari tempat, busana, bahkan difasilitasi mahar yang salah satunya berupa satu kilogram salak pondoh.

Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa menyampaikan apresiasinya nikah massal ini. Menurut Danang, kegiatan tersebut dapat membantu masyarakat yang memiliki kendala dalam melangsungkan pernikahan, sehingga dapat menikah sah baik secara adat, hukum, dan agama.

Adapun penyelenggaraan nikah massal ini mengusung konsep wedding destination dengan pemandangan wisata alam dan wisata kuliner salak.

"Konsep acara ini sangat menarik, karena tidak hanya membantu masyarakat untuk melakukan pernikahan, tapi juga membantu mempromosikan potensi wisata alam dan wisata kuliner yang ada di wilayah Sleman," kata Danang.

Rekomendasi