PDIP Tempel Ketat PKB soal Elektabilitas di Jawa Timur

| 19 Sep 2022 18:42
PDIP Tempel Ketat PKB soal Elektabilitas di Jawa Timur
Kampanye PKB (Antara)

ERA.id - Elektabilitas Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) di Jawa Timur berada di posisi teratas menurut hasil survei Lembaga Accurate Research And Consulting Indonesia (ARCI).

"PKB masih partai politik dengan elektabilitas tertinggi di Jatim. Namun, angkanya dengan tertinggi kedua, PDI Perjuangan, (beda) cukup tipis," ujar Direktur ARCI Baihaki Siraijt saat paparan hasil survei di Surabaya, Senin (19/9/2022).

Setelah PKB dan PDI Perjuangan, kemudian berturut-turut Partai Gerindra, Partai Golkar, dan Partai Demokrat. "Kelimanya sampai saat ini masuk lima besar elektabilitas tertinggi di Jatim," ucapnya.

Menurut dia, Gerindra dan Golkar tren elektabilitasnya meningkat karena kedua partai tersebut mulai bergeliat aktif turun ke masyarakat.

"Akhir-akhir ini Gerindra dan Golkar sangat aktif ya membuat berbagai kegiatan dan tokoh partainya rajin turun ke masyarakat. Ini membuat elektabilitas kedua partai naik," kata dia.

Sementara itu, Pemilu 2024 di Jatim masih terbuka lebar persaingan untuk lima partai meraih peringkat teratas.

Berdasarkan data, kata dia, terdapat jarak yang cukup jauh antara partai lima besar di Jatim dan di bawahnya.

"Posisi peringkat pertama masih cukup ketat antara PKB dan PDIP, semua masih memungkinkan. Namun untuk lima besar ini, jaraknya cukup jauh dengan partai-partai di bawahnya," tuturnya.

Survei ARCI dilakukan pada 5-12 September 2022 di seluruh 38 kabupaten/kota se-Jatim. Survei ini menggunakan metode multistage random sampling. Jumlah responden sebanyak 1.200 orang dengan margin of error sebesar 2,8 persen.

Berikut hasil survei ARCI elektabilitas parpol di Jatim:

1. PKB: 16,8 persen

2. PDI Perjuangan: 16,1 persen

3. Gerindra: 15,4 persen

4. Golkar 10,2 persen

5. Demokrat: 9,7 persen

6. NasDem: 6,3 persen

7. PPP: 4,1 persen

8. PKS: 3,9 persen

9. PAN: 2,9 persen

10. Perindo: 2,3 persen

11. PSI: 1,5 persen

12. Gelora: 0,5 persen

Tidak menjawab/tidak mengetahui: 10,3 persen.

Rekomendasi