Ridwan Kamil Kecam Anak SMA Bully Disabilitas di Cirebon

| 22 Sep 2022 08:42
Ridwan Kamil Kecam Anak SMA Bully Disabilitas di Cirebon
Perundungan kepada ABK oleh remaja sekolah di Kabupaten Cirebon (tangkapan layar)

ERA.id - Kasus perundungan atau bullying kembali terjadi, kali ini menimpa seorang anak berkebutuhan khusus (ABK) atau disabilitas di Kabupaten Cirebon.

Dari video berdurasi 24 detik yang viral di media sosial, twitter memperlihatkan seorang remaja yang masih menggunakan seragam sekolah tingkat SMA menginjak bagian punggung ABK.

Sembari menghisap rokok, remaja itu juga menginjakkan kakinya ke bagian bahu sang ABK. Hal itu pun mendapatkan berbagai komentar dari warganet, tak terkecuali Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.

Melalui akun twitter resminya, Ridwan Kamil menegaskan, tidak boleh ada bully (perundungan) di lingkungan kita. Terlebih, perundungan kepada kaum disabilitas.

"Tidak boleh ada bully di lingkungan kita. Apalagi kepada kaum disabilitas, yang harus lebih kita pahami & sayangi. Setiap kita adalah unik dalam eksistensi hidupnya," begitu cuitan Ridwan Kamil, Rabu (21/9/2022).

Insiden itu kini telah ditangani pihak kepolisian dan 1 dari 3 pelaku kekerasan dan perundungan di Kabupaten Cirebon ini sudah diamankan pihak berwajib.

"Menindaklanjuti hal ini, 1 dari 3 pelaku kekerasan dan bully di Kabupaten Cirebon sudah ditangkap polisi. Pelaku akan ditindak sesuai prosedur hukum yg berlaku," lanjut Pria yang kerap disapa Emil.

Sementara itu, untuk pendampingan mental (ABK), Emil telah mengerahkan tim psikolog dari @QrJabar.

Dengan begitu, Emil meminta kepada seluruh peserta didik di sekolah untuk saling menyayangi sesama manusia.

"Untuk anak-anakku di sekolah, mari selalu saling menyayangi sesama manusia. Perlakukan teman kita seperti kita ingin diperlakukan dgn baik oleh orang lain," ucapnya.

Sedangkan, untuk para orang tua dan guru juga diminta untuk mengedukasi anak-anaknya terkait rasa sayang kepada sesama. Sehingga, kasus-kasus serupa tidak terjadi lagi di kemudian hari.

"Untuk para orangtua dan para guru, mari edukasi terus rasa sayang kemanusiaaan kepada anak-anak asih dan anak didik kita. Agar dunia selalu damai dan saling tolong menolong. Salam sayang," pungkas dia.

Rekomendasi