Ilham dan Taufan Berebut Restu Golkar ke Pilgub Sulsel, Pakar: Komunikasi IAS Humanis, TP Strukturalis

| 01 Nov 2022 10:40
Ilham dan Taufan Berebut Restu Golkar ke Pilgub Sulsel, Pakar: Komunikasi IAS Humanis, TP Strukturalis
Ilham Arief Sirajuddin (Antara)

ERA.id - Hampir di setiap titik di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, terpampang baliho Ilham Arief Sirajuddin (IAS) dengan memakai tagline "Gubernurku 2024".

IAS memang sementara bersaing dengan Taufan Pawe untuk merebut restu Golkar agar diusung di Pilgub Susel.

Pakar politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Makassar, Attock Suharto terang-terangan mengatakan, jika IAS lebih kuat dari Ketua DPD I Partai Golkar Sulsel, Taufan Pawe.

Attock mengakui saat ini kelemahan Ilham Arief Sirajuddin hanya satu, IAS pernah tersandung kasus korupsi, namun faktor itu tak menjadi kendala bagi mantan Wali Kota Makassar dua periode tersebut.

Menurutnya, IAS saat ini memakai mekanisme pengambilan keputusan top down ataupun bottom up di Partai Golkar dan inipun menjadi kans yang jauh lebih besar.

"Karena, posisinya (IAS) sebagai ketua relawan Airlangga dan juga selaku mantan Ketua DPD I Partai Golkar Sulsel, sehingga IAS jauh lebih kuat dari yang lainnya," ucap Attock Suharto kepada ERA, Senin (31/10/2022).

Melihat baliho IAS yang hampir ada di setiap titik di Kota Makassar, ia menegaskan jika saat ini hanya IAS yang berani terang-terangan menyatakan akan maju pada pemilihan gubernur (Pilgub) Sulsel mendatang.

Bagaimana dengan Taufan Pawe? Attock menyatakan jika Ketua DPD I Golkar Sulsel itu belum berani terang-terangan. Apalagi saat ini, rata-rata ketua partai membagi fokus pada pemilu legislatif (Pileg) dan Pilgub.

Makanya ia menduga saat ini TP hanya fokus dan memaksimalkan momentum tersebut. Namun TP dinilai harus waspada, melihat kekuatan IAS jauh lebih kuat karena kemampuan leadership dan komunikasi politik IAS tak perlu ditanyakan lagi.

Attock menjelaskan jika IAS memiliki karakter humanistik dan kulturalis. Beda dengan TP yang mengandalkan komunikasi politik strukturalis.

"Olehnya, kekuatan IAS lebih dominan karena tidak terbatas pada kotak kekuasaan dan kepemimpinan di Partai Golkar. Sementara TP hanya mengandalkan struktur partai," pungkasnya.

Rekomendasi