Buntut Ical Kalah di Pilwalkot Makassar, Bikin Ketokohan IAS Pudar Jelang Pilgub Sulsel?

| 15 Jun 2022 13:12
Buntut Ical Kalah di Pilwalkot Makassar, Bikin Ketokohan IAS Pudar Jelang Pilgub Sulsel?
Ilham Arief Sirajuddin (Antara)

ERA.id - Internal partai Golkar Sulsel memanas, setelah Ilham Arief Sirajuddin (IAS) masuk ke dalam. Ia disinyalir akan menambah dinamika di bawah kepemimpinan Ketua DPD I Taufan Pawe (TP). IAS pun disebut akan menambah deretan kader yang berpotensi akan diusung DPP Golkar untuk Pilgub Sulsel 2024, selain Taufan Pawe.

Karier politik IAS memang bersinar beberapa tahun yang lalu. Namun, setelah dipenjara usai divonis korupsi, IAS mesti memvalidasi lagi kekuatannya. Apakah masih seperti dulu?

Hal itu diungkap Direktur Profetik Institute, Muh Asratillah. Asra menggugat klaim kalau IAS punya kekuatan elektoral yang kuat. Buktinya, Deng Ical kalah di Pilwalkot Makassar meski dibekingi Ilham. Ketokohan IAS pun patut dipertanyakan ulang.

"Kehadiran IAS di Golkar tentu akan menambah kekuatan elektoral Golkar. Cuman untuk menjadi Cagub saya pikir sangat terburu-buru jika ada yang memastikan bahwa beliau akan mengendarai Golkar. Karena IAS pasti akan berhadapan dengan TP di internal Golkar," kata Asra kepada ERA, Rabu (15/6/2022).

Asra menegaskan Golkar Sulsel harus memikirkan persepsi publik terhadap komitmen Golkar yang akan mengusung cagub berintegritas dari partai berlambang pohon beringin tersebut.

Sebab cagub juga harus memiliki kontribusi nyata bagi masyarakat maupun Golkar. "DPP Pusat Golkar mesti mendayagunakan kedua kader potensialnya yakni TP dan IAS, fokus pada Pilpres dan Pileg terlebih dahulu. Soal Pilgub dan Pilkada mendatang, saya pikir DPP Golkar bisa memutuskan yang terbaik," beber Asratillah.

Diketahui saat ini IAS sedang gencar-gencarnya keliling Sulsel. Ia dinilai bergerak mendulang suara jelang pileg dan pilkada serentak. Kegiatan ini pun disinyalir disokong Nurdin Halid (NH) yang diklaim membantu IAS dalam hal legitimasi politik.

"Pak NH mungkin bisa membantu IAS dalam hal legitimasi politik. Artinya pak IAS saat ini membutuhkan semacam legitimasi, bahwa dirinya melakukan road show sebagai kader Golkar, sebagai fungsionaris Golkar, bukan sekedar membawa nama pribadi," pungkasnya.

Rekomendasi