Industri Garmen dan Sepatu di Kabupaten Tangerang Terdampak Akibat Perang Rusia-Ukraina

| 13 Nov 2022 14:31
Industri Garmen dan Sepatu di Kabupaten Tangerang Terdampak Akibat Perang Rusia-Ukraina
Pekerja memproduksi sepatu untuk diekspor di Tangerang, Banten (Antara)

ERA.id - Sektor usaha garmen dan persepatuan berorientasi ekspor yang beroperasi di Kabupaten Tangerang saat ini ikut terdampak perang Rusia-Ukraina. Sebab, dalam sektor itu lebih banyak diserap oleh pasar Eropa.

"Di Tangerang banyak garmen dan sepatu, contohnya (pabrik) Cingluh dan KMK. Produk mereka dipasarkan ke luar negeri dan paling banyak di Eropa, dan ini jga berdampak terhadap perang Rusia-Ukraina," ucap Kepala Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Tangerang, Rudi Hartono, Minggu (13/11/2022). 

Rudi mengatakan, dari beberapa kali pertemuan dan dialog bersama pelaku usaha di Kabupaten Tangerang, terutama sektor usaha garmen dan sepatu kebanyakan mengirim hasil produksinya untuk pasar Eropa. Sementara adanya embargo negara-negara Eropa terhadap Rusia, pasokan energi ke negara-negara Eropa dari Rusia menjadi terhambat.

"Katanya, gudang-gudang di luar negeri, karena mendukung ke Ukraina, Rusia tidak menjual energinya dan minusnya warga Eropa sekarang tidak berfikir membeli sepatu, jadi buat beli makan saja," jelas Rudi.

Menurut Rudi produk garmen dan sepatu yang diproduksi di Kabupaten Tangerang adalah merk-merk ternama yang dibuat untuk pasar-pasar ekspor. "Perusahaan sepatu di kita itu merk luar, kita hanya jasa penjahitanya saja," ungkapnya.

Dengan kondisi saat ini, dia berharap dunia industri garmen dan persepatuan di Kabupaten Tangerang, bisa segera pulih. Agar gelombang PHK yang mengancam pekerja tidak terjadi. Sebab tahun ini saja pekerja di PHK di wilayah tersebut mencapai sekitar 3.000 orang.

"Sekarang sudah enggak pandemi, di waktu pandemi di tahan-tahan tapi akhirnya jebol, ada juga yang seperti itu. Kita pemkab Tangerang, selalu mendorong jangan PHK, cari usaha-usaha yang bisa melanjutkan kegiatan bisnisnya," jelasnya. 

Rekomendasi