Urbanisasi Sumut Meningkat, Gubernur Edy: Bukti Desa Kurang Produktif

| 17 Nov 2022 19:14
Urbanisasi Sumut Meningkat, Gubernur Edy: Bukti Desa Kurang Produktif
Gubernur Sumut Edy Rahmayadi. (Ilham/ERA).

ERA.id - Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi menyebut angka urbanisasi di Sumut terus mengalami meningkat. Dia mencatat peningkatan sejak tahun 2020.

Edy Rahmayadi mengungkapkan bahwa pada tahun 2020 jumlah penduduk yang di kota masih 20 persen sedangkan di desa 80 persen. Sementara pada tahun 2021, penduduk yang tinggal di kota mencapai 70 persen sedangkan di desa hanya tinggal 30 persen.

Mantan Pangkostrad itu menilai peningkatan urbanisasi itu salah satu dipengaruhi sarana dan prasarana pendidikan. Dia menyakinkan masyarakat akhirnya memutuskan menempuh pendidikan di kota setelah pendidikan di desa masih tertinggal.

"Ini membuktikan desa kurang produktif, sehingga penduduk desa mencari pendidikan dan kehidupan di kota," tegas Edy pada acara dialog publik secara daring dalam rangka memperingati Hari Guru Nasional Tahun 2022, Kamis (17/11/2022).

Untuk itu, Edy meminta seluruh pihak memahami bahwa pendidikan harus dipenuhi secara setara untuk masyarakat baik di desa maupun di kota. Dia menegaskan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut berkomitmen menyetarakan kualitas pendidikan antara desa dan kota melalui program strategi percepatan pelayanan dan kualitas pendidikan Sumut Bermartabat.

"Pendidikan dasar SD dan SMP menjadi tanggung jawab bupati atau wali kota, sedangkan SMA dan SMK menjadi tanggung jawab pemerintah provinsi. Walaupun demikian kita masih bisa saling berkolaborasi," katanya.

Oleh karenanya, ia pun meminta agar para bupati dan wali kota serta seluruh stakeholder bersama-sama membangun desa dan memantapkan sarana dan prasarana termasuk kualitas pendidikan mulai pendidikan dasar sampai pendidikan menengah.

Mantan Ketua Umum PSSI itu memastikan Pemprov Sumut di bawah kepemimpinan berkomitmen mewujudkan pendidikan berkualitas yang sudah ditetapkan pada Rencana Aksi Daerah. 

Menurutnya, tujuan pendidikan tidak sekadar memperoleh ijazah lalu bekerja, melainkan bagaimana mengisi ketidaktahuan dengan menambah pengetahuan, penguasaan teknologi serta diisi dengan akhlak dan budi.

“Inilah yang menjadi tugas kita bersama. Dan Pendidikan itu harus disetarakan dan jangan tinggalkan desa, bangunlah desa secara bersama-sama dengan meningkatkan kualitas pendidikan yang setara,” tambahnya.

Selain itu, ia memaparkan upaya membangun desa dan menata kota pada bidang pendidikan sejak tahun 2019 sampai 2023. Mantan Pangdam I/BB itu menyebut telah membangun sekolah di desa yakin SMKN Unggul kopi dan Tanaman Keras di Desa Ulu Pungkut, Kabupaten Mandailing Natal (Madina), tahun 2019.

Kemudian, sekolah SMKN di Kabupaten Labuhan Batu Selatan (Labusel) dan SMA Negeri Plus Besitang, Kabupaten Langkat, pada tahun 2022. Selanjutnya sebanyak 13 sekolah baru SMK dan SMA di 12 desa di Kabupaten Langkat, Tapanuli Tengah (Tapteng), Padanglawas, Labura, Simalungun, Tapsel, Labusel, Ashab, Karo dan Nias Selatan.

Sementara, tahun 2023 mendatang akan membangun sebanyak 12 SMK Negeri di 12 desa.

“Inilah komitmen saya mewujudkan pendidikan yang setara kualitasnya antara desa dan kota yang juga nanti dikaitkan dengan pengingkatan kualitas guru, kurikulum dan sarana dan prasarana yang mendukung,” pungkas Edy.

Rekomendasi