Penderita Kanker di Medan Capai 1.768, Terbanyak Kanker Payudara

| 17 Nov 2022 22:12
Penderita Kanker di Medan Capai 1.768, Terbanyak Kanker Payudara
Nawal Lubis menganakan baju batik putih. (Dok: Pemprov Sumut).

ERA.id - Berdasarkan data Yayasan Kanker Indonesia (YKI) Cabang Sumatera Utara (Sumut) penderita kanker di Kota Medan terdapat sebanyak 1.768 kasus di tahun 2021.

Sementara penderita kanker payudara menjadi paling banyak usai tercatat sebanyak 824 kasus.

Data ini disampaikan Ketua YKI Cabang Sumut Nawal Lubis saat meninjau pelaksanaan mamografi secara gratis di Rumah Sakit (RS) Haji Medan, Kamis (17/11/2022). Nawal berharap pelaksanaan mamografi secara gratis dapat mendeteksi kanker payudara sedini mungkin.

"Saya mengimbau agar ibu-ibu mau memeriksakannya (deteksi kanker payudara) secara rutin, bisa setahun sekali. Dengan begitu, jika ada gejala atau kemungkinan terjadi, bisa segera ditangani sejak dini,” ujar Nawal.

Nawal meminta khususnya kepada kaum wanita untuk menjaga perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), serta rutin memeriksakan kesehatan. Dia meminta terutama mendeteksi dini penyakit kanker payudara.

"Saya berpesan, agar kaum ibu memeriksa kesehatan payudara, mengingat penyakit ini masih mengkhawatirkan dengan jumlah ratusan kasus yang terjadi di Sumut," ujarnya.

Istri Gubernur Sumut Edy Rahmayadi itu juga melihat secara langsung proses mamografi atau pemeriksaan payudara menggunakan sinar X dosis rendah. Proses tersebut untuk melihat beberapa tipe tumor dan kista.

Nawal pun menyampaikan apresiasinya melihat langkah RS Haji Medan dalam memberikan pelayanan mamografi secara gratis. Sebanyak 40 orang wanita menjalani pemeriksaan mamografi secara gratis dalam memperingati Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-58 tahun 2022.

"Saya berharap semakin banyak masyarakat yang menyadari pentingnya memeriksakan kesehatan secara rutin, apalagi fasilitas seperti RS Haji Medan juga memiliki berbagai fasilitas layanan pemeriksaan kesehatan lainnya," tukasnya.

Sementara, Direktur RS Haji Medan, Rehulina Ginting mengatakan bahwa mamografi gratis berlangsung dalam rangka peringatan HKN ke-58, tahun 2022. Ada 40 orang perempuan yang diberikan layanan pemeriksaan payudara menggunakan alat pemindai tersebut.

Untuk pelaksanaannya sendiri, kata Rehulina, pemeriksaan atau deteksi kanker payudara ini berlangsung setidaknya selama 15 menit untuk satu orang. Sehingga dalam sehari maksimal bisa menampung hingga 20 pasien.

“Pemeriksaan kita maksimal itu 20 pasien per hari. Karena untuk layanannya, memakan waktu sedikitnya 15 menit, sehingga dalam satu jam bisa empat orang. Untuk hari ini, sudah ada 14 orang yang kita layani,” pungkasnya.

Rekomendasi