Edy Rahmayadi Nilai Polemik Kebangsaan Jadi Penghambat Majukan Sumut

| 18 Nov 2022 21:15
Edy Rahmayadi Nilai Polemik Kebangsaan Jadi Penghambat Majukan Sumut
Gubernur Sumut Edy Rahmayadi. (Ilham/ERA.id).

ERA.id - Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi menyebut pentingnya melakukan evaluasi wawasan nusantara untuk membangun Sumut.

Menurutnya evaluasi wawasan nusantara akan meluruskan kembali cara pandang masyarakat dalam berbangsa sehingga memiliki tujuan yang sama.

"Kita perlu evaluasi wawasan kebangsaan kita, sehingga Sumut yang begitu kaya bisa menyejahterakan rakyatnya," kata Edy Rahmayadi pada acara Temu Ramah Kebangsaan dan Konsolidasi Partai Gerindra di Medan Internasional Convention Center, Jalan Gagak Hitam Medan, Jumat (18/11/2022).

Edy menilai berbagai polemik terkait kebangsaan kerap menjadi penghambat untuk memajukan Provinsi Sumut. Mantan Ketua Umum PSSI itu menegaskan bahwa perlu solusi yang tepat untuk menyelesaikan masalah tersebut untuk mencapai cita-cita bangsa.

"Kita harus tahu di mana salahnya, apa solusinya," tegasnya di hadapan Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Musa Bangun dan para kader DPD Gerindra Sumut

Edy mengaku optimis Partai Gerindra mampu memberikan solusi terkait permasalahan kebangsaan. Mantan Pangkostrad itu sangat meyakini Partai Gerindra mampu memberikan solusi tersebut setelah melihat sosok kepemimpinan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto.

Dia mengakui bahwa Prabowo memiliki pengetahuan luas tentang wawasan nusantara dan sejarah Indonesia.

"Saya optimis Gerindra mampu memberikan solusi karena Pak Prabowo memiliki wawasan luas tentang kebangsaan dan sejarah Indonesia. Dia secara fisik, mental sudah berjuang untuk negara ini," tukas Edy.

Ketua DPD Gerindra Sumut Gus Irawan Pasaribu mengungkapkan banyak paradoks yang terjadi di Indonesia. Dia menyebut salah satunya paradoks terkait Indonesia negara kaya tapi rakyatnya belum sejahtera.

"Banyak paradoks di negeri kita ini," kata Irawan.

Irawan menyebut banyak orang kaya di Indonesia menyimpan duit di negara lain. Anggota DPR RI Komisi VII itu juga menyebut banyak sumber daya Indonesia dikuasai segelintir orang dan organisasi.

Dia berharap melalui dialog kebangsaan tersebut, Gerindra bisa memberikan solusi tepat untuk Sumut dan Indonesia.

"Banyak orang kaya di sini yang menyimpan uang di negara lain, sumber daya kita dikuasai segelintir orang dan organisasi, tetapi tidak menyejahterakan rakyat, kita harus bisa berikan solusi terbaik," pungkasnya.

Rekomendasi