PUTR Sulsel Respons Keluhan Warga yang Blokir Jalan di Antang Makassar

| 25 Nov 2022 10:24
PUTR Sulsel Respons Keluhan Warga yang Blokir Jalan di Antang Makassar
Warga Kota Makassar memblokade jalanan di Antang Raya. Mereka kecewa, perbaikan jalan belum rampung hingga kini. (Gilang/ERA.id)

ERA.id - Perwakilan dari Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan melalui Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK), merespons demo soal revitalisasi Jalan Antang Raya, Kota Makassar.

Dari data yang diterima ERA, Kepala PPTK Sulsel, Surya Kencana mengatakan proses revitalisasi Jalan Antang Raya sudah mencapai 60 persen. Ia mengklaim, aksi protes warga disebabkan karena akses jalan yang terbatas.

Jalan di Antang Raya sengaja ditutup total, kata Surya Kencana, karena jalanan masih dalam tahap beton. Maka dari itu, kontraktor pun menutup jalan untuk pengendara roda empat maupun dua.

Namun, ada jalanan yang masih dibuka khusus pengendara motor. "Sebab satu ruas jalan yang sudah rampung di depan Perumahan Griya Rindu Alam, sehingga menghambat arus lalu lintas," kata Surya Kencana, Kamis (24/11/2022).

Ia pun menegaskan, jika jalan akan dibuka total setelah dicor, otomatis jalan yang ada di depan pasar pastinya bisa dilewati lagi.

"Sesuai umur betonnya, kalau roda dua bisa dilalui, kalau mobil tidak bisa, kalau sudah dicor itu (depan pasar) mungkin sudah tidak bisa dilalui kendaraan, karena ini rigit, bukan aspal," ucap Surya.

Maka dari itu, Surya menyatakan revitalisasi Jalan Antang Raya akan rampung pada bulan Desember 2022. Sesuai dengan target awal pengerjaan jalan.

Surya juga menjelaskan mengapa proses revitalisasi begitu lambat, tentu saja karena cuaca. Sebab bulan ini tingkat hujan kian tinggi. Selain itu, Surya mengurungkan alasan lainnya yakni masyarakat.

Megapa masyarakat? Kata Surya, sebelum pengerjaan, pihaknya telah bersosialisasi ke warga sekitar Jalan Antang Raya dan ditanggapi baik.

Meski begitu, ada saja yang masyarakat seperti pedagang di pasar yang tak setuju. "Pastilah terganggu (aktivitas masyarakat) kalau ada pengerjaan beton jalan, kan ada penutupan jalan, kalau aspal kan tidak, di aspal langsung dilalui, kalau rigit kan tidak, kalau roda dua, iya (bisa dilalui)," pungkasnya.

Sebelumnya, warga di Jalan Antang Raya berdemonstrasi sebab menilai pengerjaan jalan di depan Pasar Antang, belum rampung. Bahkan warga pun memasang spanduk yang bertuliskan "Tolong pengawas PU, evaluasi kinerja kontraktor. Kami butuh makan!".

Rekomendasi