Kemendagri Sebut Sumut Pengendalian Inflasi Terbaik, Ini Strategi Gubernur Edy

| 05 Dec 2022 22:30
Kemendagri Sebut Sumut Pengendalian Inflasi Terbaik, Ini Strategi Gubernur Edy
Gubernur Sumut Edy Rahmayadi. (Ilham/Era).

ERA.id - Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) mengapresiasi tiga pemerintah daerah melakukan praktik terbaik terhadap pengendalian inflasi. Masing-masing tiga pemerintah daerah itu yakni Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Utara (Sumut), Kota Tarakan dan Kabupaten Tabalong.

Sumut menjadi satu-satunya provinsi melakukan pemaparan strategi menjaga inflasi di tengah perekonomian global yang saat ini dalam ancaman resesi.

Strategi itu dipaparkan Gubernur Sumut Edy Rahmayadi dihadapan seluruh gubernur, bupati dan wali kota seluruh Indonesia melalui zoom Best Paractice Pengendalian Inflasi Kepala Daerah se-Indonesia di Aula Tengku Rizal Nurdin, Rumah Dinas Gubernur Sumut, Jalan Sudirman Medan, Senin (5/12/2022).

Edy Rahmayadi menyebut kunci mengendalikan inflasi harus memahami kondisi suatu daerah secara komprehensif serta membangun komunikasi yang baik kepada Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda).

Mantan Pangkostrad itu menambahkan selain memahami secara komprehensif dan membangun komunikasi, kunci pengendalian inflasi salah satunya melalui pemantauan secara berkala terhadap harga dan ketersediaan barang agar keputusan cepat menjadi tepat.

"Penyebabnya klasik, beras, cabai merah, bawang putih, transportasi, bensin, jadi mana yang masuk kategori rawan kita lakukan intervensi dan itu butuh komunikasi kuat antar-Pemda dan Forkopimda," papar Edy.

Edy merincikan data inflasi Sumut bulan November ini tercatat sebesar 5,03 persen year on year (yoy) dengan deflasi 0,13, sementara untuk tahun kalender November 2022 terhadap Desember 2021 sebesar 4,55 persen. Mantan Ketua Umum PSSI itu menilai harga pangan yang sangat fluktuatif paling memengaruhi inflasi Sumut.

"Ada 11 komoditas punya andil pada inflasi kita, tetapi yang paling signifikan cabai merah 44,24 persen, bawang merah 24,34 persen, dan cabai rawit 31,2 persen. Karena itu perlu dipantau setiap hari," tukasnya.

Sementara itu, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian memuji langkah Gubernur Edy Rahmayadi mengendalikan inflasi di Provinsi Sumut. Tito menyebut ada 10 provinsi yang dinilai berhasil menjaga tingkat inflasi (yoy).

Dia menyebut Gorontalo 5,41bpersen, Sulbar 5,36 persen, Banten 5,34 persen, Kepri 5,26 persen, Kaltara 5,24 persen, Sumut 5,03 persen, Papua Barat 4,70 persen, Sulut 4,30 persen, DKI 4,11 persen dan Maluku Utara 3,26 persen. Sumut salah satu yang terbaik dengan jumlah populasi dan banyaknya kabupaten dan kota.

"Sangat bagus apa yang dilakukan Pak Edy di Sumut, ada 33 kabupaten/kota dan itu sangat tidak mudah, mudah-mudahan bisa menjadi masukan untuk daerah lain," ungkap mantan Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) itu.

Kepala Badan Pangan Nasional RI Arief Prasetyo menambahkan bahan pangan yang sulit dipenuhi hampir seluruh wilayah Indonesia adalah gula pasir dan bawang putih. Untuk itu, dia meminta agar Sumut mempererat kerja sama dengan Bulog agar inflasi bisa terus ditekan.

"Sangat baik apa yang dilakukan Pak Edy di Sumut, kalau gula pasir dan bawang putih mayoritas daerah kita memang impor, untuk menjaga inflasi Sumut bisa koordinasikan dengan Bulog kita," kata Arief Prasetyo.

Rekomendasi