Viral Video Pelajar SMP dari Sleman Yogyakarta Kesurupan Akibat Tendang Sesaji di Bali

| 13 Dec 2022 18:25
Viral Video Pelajar SMP dari Sleman Yogyakarta Kesurupan Akibat Tendang Sesaji di Bali
Tangkapan layar kejadian kesurupan siswa SMP Sleman di Bali. (Twitter)

ERA.id - Sebuah video yang menunjukkan siswa sekolah yang mengalami kesurupan viral di media sosial di akun Twitter @merapi_uncover. Belakangan diketahui siswa-siswa tersebut adalah siswa dari dua SMP dari Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, yang tengah menjalani studi wisata ke Bali.

Kepala SMPN 2 Ngemplak, Endang Wahyuti Ningsih, mengonfirmasi, peristiwa tersebut dialami saat para siswa usai melakukan study tour ke pusat oleh-oleh Krisna dan Barong, di Gianyar, Bali, Senin (12/12) kemarin. Namun menurut dia, sejumlah anak yang mengalami sudah dalam kondisi baik.

”Ada dua yang kesurupan. Tapi sudah terkondisi. Kemudian di Krisna ada empat orang. Tapi ini sudah terkondisi, “ kata Endang yang dihubungi media, Selasa (13/12/2022).

Menurut Endang, enam anak itu kesurupan diduga karena menendang sesaji saat berada di Tanah Lot. Namun, ia menegaskan, para siswa tidak sengaja menendang sesaji itu.

Saat kejadian kesurupan dialami siswa SMPN 2 Ngemplak, rombongan siswa SMP 1 Cangkringan datang. Kesurupan itu menular hingga dialami 10 siswa.

Endang menjelaskan, kondisi anak-anak tersebut membaik setelah pihak sekolah meminta pertolongan dari pemangku agama dan adat setempat.  Mereka kemudian diberi air suci oleh para pemangku. “Mangku-mangku dari mana-mana dipanggil. Sekarang sudah sehat," kata dia. 

Kendati telah membaik, menurut Endang, para siswa itu masih dalam kondisi lemas. Alhasil, mereka tidak dapat mengikuti rangkaian studi wisata selanjutnya. “Masih lemas. Energinya kan terkuras," kata Endang.

Sementara, siswa SMPN 2 Ngemplak lain yang dalam kondisi sehat tetap melanjutkan kunjungan wisata seperti rencana.

Secara terpisah, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman, Ery Widaryana, mengingatkan pada pihak sekolah untuk berhati-hati saat melakukan kunjungan studi wisata serta dapat mengatur siswanya. 

"Kami sudah wanti-wanti ke kepala sekolah. Ada yang baru berangkat, saya sampaikan, tolong anak-anak dikendalikan. Hati-hati dengan lingkungan. Jangan aneh-aneh," ujar Ery.

Rekomendasi