Tarik Tambang di Makassar yang Tewaskan Satu Peserta Ternyata Tak Miliki Surat Izin

| 19 Dec 2022 13:25
Tarik Tambang di Makassar yang Tewaskan Satu Peserta Ternyata Tak Miliki Surat Izin
TKP Tarik Tambang di Makassar (Dok. Istimewa)

ERA.id - Ikatan Alumni (IKA) Universitas Hasanuddin (Unhas) menggelar kegiatan tarik tambang pada hari Minggu (18/12/2022) kemarin. Kegiatan yang menewaskan satu peserta itu ternyata tak memiliki surat izin dari pihak kepolisian.

Fakta itu diketahui, saat ERA menghubungi Kapolsek Ujung Pandang, Kompol Syarifuddin. Ia mengatakan panitia pelaksana (panpel) IKA Unhas Wilayah Sulsel itu tidak terkonfirmasi meminta izin ke pihaknya ataupun Polrestabes Makassar.

Kompol Syarifuddin menegaskan bahwa pihaknya sama sekali tidak tahu sebab tak ada pemberitahuan ke pihak kepolisian. Ia berdalih kebiasaan pihaknya selalu ada pemberitahuan laporan untuk meminta izin dalam hal mendatangkan orang banyak.

"Kebiasaan kita kan kalau ada pemberitahuan apalagi mendatangkan orang banyak pastilah kita dari pihak kepolisian menempatkan personel untuk melakukan pengamanan," kata Kompol Syarifuddin kepada ERA, Senin (19/12/2022).

Peristiwa berdarah yang terjadi di Jalan Jenderal Sudirman, Kota Makassar itu bukan hanya menghilangkan 1 nyawa, namun ada 11 peserta mengalami luka-luka. Kesebelas orang itu di rawat di RS Pelamonia. Namun, dari sebelas peserta itu, 8 sudah dipulangkan.

Kompol Syarifuddin juga menuturkan jika tim INAFIS telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) untuk bisa mendalami insiden yang merenggut nyawa seorang ibu tersebut.

"Sementara berjalan, sementara kita komunikasi di lapangan sementara kita mengumpulkan bahan keterangan siapa yang bisa dimintai keterangan," pungkasnya.

Diketahui, korban yang dinyatakan meninggal dunia dalam insiden itu yakni wanita bernama Masyita yang tercatat sebagai warga Jalan Kelapa III, Makassar. Korban terjatuh dan kepalanya mengenai aspal.

Korban mengalami luka serius di bagian kepala hingga bersimbah darah di lokasi. Korban sempat di larikan ke rumah sakit, namun saat mendapatkan perawatan medis nyawa Masyita tidak tertolong lagi

Rekomendasi