Banyak Pengunjung Mandi di Toilet Masjid Al Jabbar padahal Tak Dibolehkan, Pemprov Jabar Curhat

| 10 Jan 2023 10:45
Banyak Pengunjung Mandi di Toilet Masjid Al Jabbar padahal Tak Dibolehkan, Pemprov Jabar Curhat
Masjid Al Jabbar (Dok. Reza Deny/ERA.id)

ERA.id - Masih banyak kekurangan yang ditemukan dari masyarakat saat berkunjung ke Masjid Al Jabbar, Gedebage, Kota Bandung. Pemprov Jawa Barat (Jabar) curhat soal itu.

Menurut Sekretaris Daerah Provinsi Jabar Setiawan Wangsaatmaja, pihaknya melalui Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperkim) Jabar merekrut 90 orang personel untuk bagian kebersihan dan keamanan.

"Selain dari seluruh perangkat daerah, juga ada yang kita langsung rekrut yang dilakukan oleh Disperkim. Total 90 orang, 45 petugas kebersihan dan 45 petugas keamanan. Dan saya minta 20 di antaranya, ditambah petugas yang dari perangkat daerah untuk fokus menyelesaikan pembersihan di area plaza," kata Setiawan saat memimpin apel evaluasi tingkat Setda Jabar di Masjid Raya Al Jabbar, Kota Bandung, Senin (9/1/2023).

Pihaknya meminta sebagian besar petugas tersebut ditempatkan di bagian plaza masjid. "Saya tidak bisa membayangkan kalau nanti museum kita buka, makin banyak pengunjung di sini. Tapi sekarang kita masih belum buka sebelum kita siap betul dari sisi pengamanan utamanya, dan yang lainnya," katanya.

Setiawan mau semua pihak, khususnya pengunjung, mesti menjaga kebersihan dan ketertiban Masjid Raya Al Jabbar. Sederhananya seperti membuang sampah pada tempatnya.

Banyak pengunjung yang membuang sampah sembarangan dan mengotori lingkungan masjid kebanggaan Jabar tersebut. “Kami masih melihat dan memantau dari sisi pemberitaan, khususnya di media sosial, masih banyak masyarakat yang belum sepenuhnya menyadari bagaimana pentingnya menjaga aset kita bersama ini untuk keberlanjutannya,” kata dia.

“Sebagai contoh, kita masih menemukan tebaran-tebaran sampah di mana-mana, masih banyak ceceran (sampah) yang tidak semestinya di lingkungan masjid seperti itu,” lanjutnya.

Setiawan melaporkan, berdasarkan catatan Dinas Lingkungan Hidup Jabar, produksi sampah pengunjung Masjid Al Jabbar mencapai 6.250 liter per hari dalam satu pekan terakhir.

Sebagian banyak dari jumlah tersebut, tercecer mengotori masjid karena pengunjung tidak tertib membuang sampah. "Kemarin saya melihat bahwa memang per satu hari, berdasarkan laporan dari Dinas Lingkungan Hidup, tempat sampah plastik ini kita menghabiskan 250 tempat sampah dengan ukuran 25 liter per hari," kata Setiawan.

"Kalau per hari 250 tempat sampah tanpa mereka pedulikan, membuang di mana saja, itu akan repot sekali," tambahnya.

Selain masalah sampah, Setiawan juga menuturkan bahwa ada laporan tentang penggunaan toilet yang tidak semestinya seperti banyak pengunjung yang mandi di sana. Padahal, toilet Masjid Al Jabbar tidak diperuntukkan untuk mandi, sehingga area toilet seringkali licin dan banyak genangan air.

"Saya mendapat pesan dari Pak Gubernur, ternyata di toilet sini banyak yang mandi, sehingga lantainya becek ke mana-mana, dan akhirnya jadi tidak tertib," kata Setiawan.

Makanya pihaknya meminta petugas-petugas kebersihan dan keamanan yang ada di area toilet, untuk mengingatkan (pengunjung) bahwa toilet tersebut sebetulnya tidak ada fasilitas untuk mandi.

"Kita dan teman-teman kebersihan akan jadi kerepotan untuk membersihkan yang semestinya memang bukan peruntukannya," tambahnya.

Setiawan pun mengapresiasi langkah para petugas kebersihan dan keamanan yang rajin mengingatkan pengunjung untuk menjaga kebersihan melalui pengeras suara.

Menurut Setiawan, langkah edukasi tersebut penting dilakukan dalam meningkatkan kesadaran pengunjung. Untuk itu, ia meminta seluruh petugas kebersihan dan keamanan di Masjid Al Jabbar untuk tidak segan dan tidak bosan menegur pengunjung yang kedapatan mengotori masjid.

"Pada dasarnya kita pun sangat senang kalau masjid dikunjungi banyak orang, banyak massa, karena tujuan kita membuat masjid adalah menjadikan bangunan ini milik masyarakat secara bersama. Tapi di sisi lain sebagai pengelola, kita pun juga berhak untuk mengingatkan kepada mereka bahwa ini adalah lingkungan yang perlu kita jaga secara bersama," kata Setiawan.

"Jadi kita jangan segan-segan harus terus memberitahu, jangan bosan-bosan untuk terus mengingatkan (pengunjung)," ucapnya.

Rekomendasi