Kunjungi Pacar Kemalaman, Polisi di Mamuju Ditegur, Tersinggung, Berujung Keroyok Penegur

| 03 Jan 2025 16:04
Kunjungi Pacar Kemalaman, Polisi di Mamuju Ditegur, Tersinggung, Berujung Keroyok Penegur
Ilustrasi pukulan (Pixabay)

ERA.id - Polisi dari Polda Sulawesi Barat (Sulbar) mengeroyok mahasiswa di asrama putri Ikatan Pelajar Mahasiswa Mamuju Tengah (IPM-Mateng) di Kelurahan Rimuku, Kecamatan Mamuju, Kabupaten Mamuju pada Rabu (1/1) malam silam.

Semuanya diawali dari satu polisi yang kesal karena ditegur sewaktu wakuncar atau waktu kunjung pacar di asrama putri tersebut. Efek dari kekesalan itu, si polisi lalu mengadu ke rekannya sesama aparat.

Rekan dari korban, Anshar, Kamis kemarin mengaku kalau si polisi kurang beretika sebab berulang kali datang ke asrama putri saat malam hari. Teguran juga sudah disampaikan berulang, namun tak diindahkan.

Bukannya menerima teguran, kata Anshar, si polisi malah cekcok dengan sejumlah mahasiswa. Tak berselang lama, 50 orang polisi datang dan mengeroyok si mahasiswa.

Rekan Anshar, Ramli, terluka dalam pengeroyokan tersebut. Menurut Anshar, Ramli sudah divisum dan telah melapor ke kepolisian setempat.

Kabid Humas Polda Sulbar Kombes Slamet Wahyudi membenarkan keterangan Anshar.

"Sama-sama muda, sama-sama lajang, apel, kalau apel sudah kemalaman menyangkut etiknya sudah salah, kesopanannya kita sebagai adat orang timur juga kurang. Sehingga ada suatu pemuda yang mengingatkan, dan terjadilah suatu keributan," kata Slamet.

"Dari pihak oknum anggota Polri ini setelah ada keributan menelepon teman-temannya sehingga terjadilah keributan (pengeroyokan)," jelasnya.

Kini Polda Sumbar telah memeriksa tujuh polisi yang mengeroyok mahasiswa. Mereka juga diperiksa Propam Polda Sulbar.

Apalagi, menurut Slamet, Kapolda Sulbar Irjen R Adang Ginanjar menyoroti kasus ini. "Siapapun yang terlibat itu langsung ditindak tegas," tandsnya.

Rekomendasi