Sidak ke Stadion Markas PSIS Semarang, Ganjar Murka: Baru 3 Tahun Direnovasi Sudah Remuk

| 20 Jan 2023 17:41
Sidak ke Stadion Markas PSIS Semarang, Ganjar Murka: Baru 3 Tahun Direnovasi Sudah Remuk
Gubernur Ganjar Pranowo mengecek renovasi Stadion Jatidiri Semarang, Jumat (20/1/2023). (Dok. Pemprov Jateng)

ERA.id - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo murka melihat hasil pekerjaan renovasi kompleks Stadion Jatidiri Semarang. Baru tiga tahun diperbaiki, sejumlah bagian stadion sudah rusak.

Hal itu ditemukan Ganjar saat melakukan inspeksi mendadak atau sidak ke Stadion Jatidiri yang menjadi markas kesebelasan PSIS Semarang itu, Jumat (20/1/2023).

Ia mengingatkan pihak pekerja proyek menjaga kualitas stadion dan tak melakukan korupsi.  "Teman-teman yang mengerjakan kasihlah kualitas yang bagus. Kalau ada yang nekan dan minta-minta kasih tahu ke saya, agar tidak mengurangi kualitas. Penting jangan dicolong," kata dia.

Ganjar mengaku prihatin melihat kondisi stadion yang baru diperbaiki. "Ternyata tiga tahun ini sudah rusak semua. Jadi ternyata kualitas pekerjaan kita ya seperti itu. Kalau buat saya itu menyedihkan," kata Ganjar. 

Venue pertama yang disidak Ganjar adalah Stadion Jatidiri. Beberapa bagian ternyata rusak, seperti ornamen siluet gunungan wayang di luar stadion. "Ini bolong seperti ini. Terus itu ada tanaman yang tumbuh di atas. Minta tolong orang untuk nyabutin," ujar Ganjar.

Ganjar juga melihat pembangunan tribun untuk arena sepatu roda yang kurang maksimal. Pedestarian di sekeliling Stadion Jatidiri juga menurutnya masih ditemukan banyak lubang dan pohon yang disemen.

"Kalau mengawasi yang benar. Ini pasti tidak kamu awasi. Mas, pohon disemen seperti ini mas, sampeyan tidak mengawasi. Kalau saya pemilik, melihat bolong-bolong seperti ini tidak akan saya terima. Seperti ini kalau tidak diawasi maka jadinya nanti seperti ini. Taruhan sama saya. Ini kalau tidak diawasi dan diingatkan, kalau tidak diberesi nanti diserahkan seperti ini," tegas Ganjar kepada pengelola stadion.

Ganjar menyayangkan sejumlah pekerjaan yang terkesan ala kadarnya itu. Kontraktor,kata dia, seakan-akan tidak memerhatikan segi kualitas.

"Kalau seperti ini berarti kualitas pekerjaan kita rendah. Semua harus memberikan yang terbaik. Kualitas seperti ini, remuk seperti ini. Kalau saya ya saya minta ulang. Apakah insinyur kita itu tidak mampu membuat bangunan yang presisi?" tegas Ganjar.

Ia juga mengingatkan agar seluruh pihak yang berwenang dalam proyek renovasi kompleks Jatidiri bekerja secara profesional. Baik pengelola, pengawas proyek, sampai kontraktor harus memberikan yang terbaik bagi masyarakat karena pembangunan kompleks Jatidiri menggunakan uang rakyat.

"Harus profesional, kalau tidak bisa ya tidak masuk kualifikasi, mengurusi yang lain saja. Minta tolong PUPR atau Bina Marga ikut bantu mengecek," katanya.

Rekomendasi