ERA.id - Puluhan warga Desa Cilanggari, Kecamatan Gununghalu, Kabupaten Bandung Barat (KBB) diduga keracunan makanan sejak Minggu (12/3/2023).
Puskesmas DPT Gununghalu mencatat sudah ada sekitar 77 warga yang tersebar di 11 RW yang mengeluhkan mual, muntah, pusing hingga diare. Keluhan itu dirasakan warga usai menyantap makanan di sebuah acara.
Kepala Puskesmas DTP Gununghalu, Edi Junaedi mengatakan, dari jumlah tersebut berapa warga dinyatakan mulai pulih dan kembali ke rumah masing-masing. Data terbaru, total warga yang dirawat sebanyak 39 orang dengan rincian 35 dirawat di Puskesmas DTP Gununghalu dan 4 orang dirujuk ke RSUD Cililin.
"Total ada 77 orang, tapi sebagian sudah pulih dan diberi obat. Sekarang yang masih dirawat tinggal 39 orang," terang Edi saat dihubungi, Senin (13/2/2023).
Awalnya perawatan pasien di pusatkan di Masjid dan Madrasah As Saniyah. Namun, untuk mengintensifkan perawatan pasien, mereka dialihkan ke Puskesmas DTP Gununghalu. Apalagi mayoritas warga harus dipasang selang infus untuk mencegah kekurangan cairan akibat muntah dan diare.
"Tadi malam semuanya sudah di angkut ke puskesmas. Kita dapat bantuan ambulan dari beberapa daerah lain sehingga pengangkutan pasien lebih cepat," kata Edi.
Kepala Desa Cilanggari, H Sabana mengatakan puluhan warga itu mayoritas harus mendapat penanganan infus untuk mencegah kekurangan cairan. Pasalnya, intensitas muntah dan diare sangat sering.
"Hampir semua diinfus. Jadi di kita pusatkan di masjid agar cepat tertangani," ucapnya.
Pihaknya, belum bisa menyebutkan penyebab keluhan mual-mual yang dialami puluhan warga. Dugaan sementara, kondisi ini dipicu makanan yang dihidangkan dalam acara keagamaan di Masjid As Saniya, pada Sabtu malam.
Namun untuk mengetahui pasti, sampel makanan akan diuji lab. Pasalnya, banyak di antara jamaah yang ikut hadir dan menyantap sajian, justru dalam kondisi baik-baik saja.
"Penyebabnya belum diketahui. Memang rata-rata masyarakat yang kena merupakan jamaah yang hadir di acara tabligh akbar, tadi malam. Tapi banyak juga yang masih sehat. Jadi untuk memastikan kita uji lab makanannya," jelasnya.