Siswa Kelas 1 SD Diduga Jadi Korban Bullying hingga Alami Luka Memar, Disdik Kabupaten Bogor Gelar Investigasi ke Sekolah

| 13 Feb 2023 23:03
Siswa Kelas 1 SD Diduga Jadi Korban Bullying hingga Alami Luka Memar,  Disdik Kabupaten Bogor Gelar Investigasi ke Sekolah
Ilustrasi (Antara)

ERA.id - Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bogor angkat bicara terkait kasus bullying yang menimpa DM, siswa SD kelas 1 di Tugasku Primary School, Kelurahan Sukahati, Cibinong, Kabupaten Bogor.

Humas Disdik Kabupaten Bogor Ikbal mengatakan telah dilakukan kunjungan dan pembinaan oleh Kepala Seksi Kurikulum dan Kelembagaan SD Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor.

Dari hasil klarifikasi pihak sekolah yang disampaikan, dugaan perundungan itu terjadi ketika peserta didik sedang bermain.

"Adapun dari hasil paparan kronologis pihak guru kelas, pihak sekolah telah melakukan pemanggilan kepada orang tua murid-murid untuk menjelaskan bagaimana kronologis," kata Ikbal dalam keterangannya, Senin (13/02/2023).

Pihak sekolah menampik dugaan kasus bullying tersebut dikarenakan dari pihak orang tua tidak ada yang mengakui bahwa itu kasus perundungan.

"Akan tetapi, untuk menyikapi hal ini, dinas pendidikan akan melakukan evaluasi dan pembinaan kepada lembaga tersebut melalui pengawas di wilayah," ucap Ikbal.

Untuk diketahui, bocah kelas 1 SD di Tugasku Primary School di kawasan diduga menjadi korban bulliying oleh sesama temannya. Akibat dari peristiwa tersebut, si anak yang diketahui berinisial DM mengalamai psikomatik.

Tak hanya psikomatik, DM juga mengalami psikotraumatis atas kejadian bullying yang dia terima di sekolah.

Selain itu, DM juga mengalami luka fisik di sekujur tubunya dari mulai benjolan di kepala, pipi yang lembam sampai ditendang tulang keringnya hingga luka terbuka.

"Jadi peristiwa bullying sendiri terjadi sejak 6 bulan yang lalu saat anak saya baru pertama kali masuk sekolah," kata orang tua DM, Andini Dewi saat ditemui di bilangan Taman Kencana, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor belum lama ini.

Menurut Andini, peristiwa bullying sering terjadi kepada anaknya. Bahkan DM pernah disekap dan dikurung di kamar mandi oleh tiga orang temannya. Hingga akhirnya DM mengalami trauma dan sampai sekarang jika di kamar mandi nggak mau sendiri.

"Jadi dari hasil pemeriksaan DM diagnosis mengalami gangguan somatisasi dengan kecemasan," ucap Andini.

Andini juga mengungkapkan tak hanya bullying, anaknya DM pada tanggal 3 desember 2022 mendapatkan bullying verbal dan intimidasi dari pihak guru pendamping hingga akhirnya pihak sekolah meminta maaf.

"Jadi harus ada klarifikasi yang terbuka kepada pihak Dinas Pendidikan Kabupaten dan orang tua murid yang lain mengenai fakta kejadian yang sebenarnya mengenani kasus anak saya ini," tutup Andini.

Rekomendasi