ERA.id - Heboh di media sosial Twitter, kondisi Jalan Kampung Mandala, Desa Sugimukti yang terhubung ke perkebunan Dewata, Desa Tenjolaya, Kabupaten Bandung.
Kondisi jalan yang rusak ini diunggah akun @gilangmahesa yang berisikan keluhan Kepala Desa (Kades) Tenjolaya, Kecamatan Pasirjambu, Kabupaten Bandung, Ismawanto Somantri yang mengeluhkan jalan rusak.
Saat dikonfirmasi ERA.ID, Ismawanto mengaku jalan rusak itu belum diperbaiki selama puluhan tahun. Padahal, jalan itu sangat vital karena menghubungkan tiga daerah yakni Kabupaten Bandung, Garut, dan Cianjur.
"Itu berada wilayah Desa Sugihmukti, Kecamatan Pasirjambu dan melintas ke Desa Tenjolaya ke sananya ke Kabupaten Cianjur dan Garut," kata Ismawanto melalui sambungan telepon, Rabu (22/3/2023).
Ismawanto menyebut pihaknya sudah mengajukan perbaikan jalan melalui forum Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) terutama oleh Kades Sugihmukti. Namun, hingga saat ini jalan itu belum diperbaiki padahal Bupati dan Wakil Bupati Bandung saat kampanye pernah melintas dan berjanji akan memperbaiki.
"Saya sekadar mengingatkan saja, barangkali mereka barangkali lupa para pejabat-pejabat yang di atas, terkait itu. Karena masyarakat tidak berani untuk lebih jauh berbicara. Mereka ingatnya jangan saat mau Pilkada, saat ada kebutuhan, janji-janji tapi setelah beres kok yang itu lupa," ucapnya.
Penyampaian aspirasi kepada pemerintah di level atas menjadi kewajiban dirinya sebagai Kades. Sebab, perbaikan jalan ini bukan kewenangan pemerintah desa.
"Karena itu bukan kewenangan desa. Terlepas itu jalan kabupaten, provinsi, maupun perkebunan, yang jelas masyarakat punya hak untuk menikmati jalan baik," kata dia menambahkan.
Kendati begitu, saat menyampaikan aspirasinya pemerintah hanya mengatakan jalan tersebut merupakan kewenangan perkebunan dan kehutanan.
"Tapi bagi saya bukan masalah kebun dan kehutanan, saat mau Pilkada mereka (masyarakat) dituntut untuk memilih tapi kenapa hak untuk mendapatkan jalan baik itu tidak terealisasi," sambungnya.
Saat disinggung mengenai adanya program Jalan Mulus (Jamu) dari Pemprov Jawa Barat, Ismawanto mengaku telah mengajukan jalan tersebut untuk diperbaiki tetapi belum terlaksana hingga sekarang.
"Kalau jawaban sih mereka bilang mau mengontrol, melihat, tapi realisasinya tidak ada sampai saat ini. Mungkin mereka lupa makanya saya ingatkan. Itu masih ada jalan yang belum tersentuh," terangnya.
Dengan demikian, Ismawanto berharap jalan sepanjang 20 kilometer itu segera mendapatkan perbaikan sesegera mungkin. Sebab, masyarakat akan sangat senang jika jalan yang selalu dilalui dalam kondisi baik.
"Panjang jalannya lebih 20 km tapi yang rusak sekitar 5 km dengan lebar 5 meter. Kalau disentuh yang sangat-sangatnya (rusak) masyarakat seneng juga, tandanya ada perhatian," tutupnya.