ERA.id - Guru Besar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Fakultas Kesehatan dan Masyarakat (FKM) Universitas Indonesia (UI) Prof Dra Fatma Lestari mengatakan Pertamina perlu melakukan lima langkah terkait ledakan kilang Pertamina Dumai.
"Langkah pertama investigasi terhadap kecelakaan yang terjadi dan analisis rootcauses agar diketahui akar masalah penyebab kejadian," kata Fatma Lestari dalam keterangannya, di Depok, Senin (3/4/2023).
Fatma Lestari yang juga Wakil Ketua Dewan K3 Nasional mengatakan, langkah kedua adalah mengambil lessons learned dari kejadian-kejadian kecelakaan dan sharing kepada publik apa penyebabnya, untuk mencegah kejadian serupa.
Selanjutnya ketiga, audit secara keseluruhan harus dilakukan untuk mengetahui gap yang ada. Yang tidak kalah penting adalah, hasil audit tersebut dilanjutkan dengan tindakan perbaikan dan pencegahan kecelakaan kedepannya.
Untuk langkah keempat, lanjut dia, adalah melakukan kajian risiko dengan quantitative risk analysis agar diperoleh hasil yang mendalam dan detail.
Terakhir kelima, kata dia, memastikan keandalan sistem dan instalasi yang beroperasi dengan melakukan asset integrity analysis serta safety integrity level.
Prof Fatma menyarankan juga agar jangan lupa untuk melakukan analisis layer of protection serta memastikan hasil analisis tersebut diimplementasikan.
Selain itu Fatma yang juga Ketua Pusat Pengendalian Risiko Bencana menjelaskan audit yang dimaksud dapat dilakukan secara internal Pertamina. Dapat juga oleh pihak eksternal, misalnya pemerintah, lembaga audit, dan pihak terkait lainnya.
"Pelaksanaan audit internal sendiri dapat dilakukan sesuai kebutuhan, mulai dari setiap enam bulan sampai satu tahun sekali," katanya.
Sementara untuk audit eksternal dapat dilakukan sesuai dengan kebutuhan, misalnya ketika akan sertifikasi atau sesuai program yang ditetapkan. Misalnya saja surveillance audit dan audit pemenuhan.
Pada Sabtu malam 1 April 2023 Kilang Pertamina Refinery Unit (RU) II Dumai terbakar. Ada lima pekerja yang mengalami luka-luka. Kejadian itu menambah derita Pertamina usai Depo Plumpang, Jakarta Utara, meledak.
Area ManagerComm Rel & CSR Kilang Dumai Agustiawan menegaskan bahwa ledakan yang tepatnya di area gas kompresor. "Tim keadaan darurat telah berhasil atasi kejadian di area gas compressor Kilang Dumai. Kejadian telah dapat dikendalikan sekitar pukul 22.54 WIB," ungkapnya.