ERA.id - Seorang jurnalis televisi nasional di Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, dikabarkan menjadi korban kekerasan polisi.
Jurnalis Dirman Saso diduga dianiaya polisi saat meliput demonstrasi mahasiswa berujung ricuh, Senin (10/4/2023) petang kemarin.
“Saya lewat dan spontan ambil gambar karena lagi baku kejar antara polisi dengan mahasiswa. Setelah saya melihat beberapa mahasiswa dipukuli dan diinjak-injak, saya spontan ambil gambar,” Dirman menceritakan kronologi tindakan represi yang dialami kepada ERA, Selasa (11/4/2023).
Dirman mengaku sempat dilempari batu di tengah upayanya untuk meliput aksi menegangkan di lapangan. Namun ia bisa menghindari batu yang mengarah tubuhnya.
“Setelah itu dia (polisi) berlari datang ke saya memukul, jadi sempat saya tangkis, setelah itu dia memaksa hapus gambar, jadi sempat saya berebutan HP,” ucapnya.
Dirman berupaya mempertahankan HP miliknya supaya tidak direbut polisi yang menekannya. “Saat itulah dia pukul pundak saya beberapa kali untuk menyuruh hapus video. Merasa sakit, saya berkata ini kekerasan pak, lalu dia bilang jangan banyak bicara, sembari dia angkat pistol yang sudah ada di tangan,” lanjutnya.
Lebih lanjut, Dirman rencananya bakal melaporkan peristiwa yang dialami ke Polres Bulukumba. “Padahal saya tidak melawan. Saya akan melapor atas kasus pemukulan dan pemaksaan penghapusan rekaman video,” tegas Dirman.
Dalam keterangan terpisah, Kapolres Bulukumba AKBP Ardiansyah masih belum bisa memberikan keterangan lebih lanjut terkait dugaan penganiayaan dan pengancaman jurnalis dalam demonstrasi tersebut.
"Masih pendalaman," singkatnya dalam keterangan tertulis yang diterima jurnalis.