ERA.id - Bank Indonesia Kantor Perwakilan (BI KPw) Solo merilis, angka realisasi kebutuhan uang kartal di masa lebaran mencapai Rp6,05 triliun. Angka ini sesuai dengan prediksi dari BI KPw Solo yang dirilis saat kick off penukaran uang di Pasar Klewer Solo pada 21 Maret 2023 lalu.
Kepala BI KPw Solo Nugroho Joko Prastowo mengatakan kebutuhan uang kartal ini dipenuhi dari penarikan uang kartal dari BI Solo sebesar Rp4,12 triliun. Sementara transaksi uang kartal antarbank sebesar Rp1,93 triliun.
”Angka ini naik 8 persen dari tahun sebelumnya. Tahun lalu tercatat realisasi kebutuhan uang kartal saat lebaran mencapai Rp5,6 triliun,” kata pria yang akrab disapa Joko tersebut.
Untuk rincian pecahannya, yang paling banyak diminati yakni pecahan 5 ribu dengan porsi 22 persen, sementara untuk pecahan 2 ribu sebanyak 19 persen. Untuk pecahan 10 ribu porsinya 17 persen.
Untuk pecahan 50 ribu diminati sebanyak 16 persen, kemudian pecahan 100 ribu diminati 14 persen. Sisanya yakni pecahan 20 ribu diminati 9 persen dan pecahan seribu diminati sebanyak 3 persen.
Untuk prediksi selama satu bulan ke depan, BI KPW Solo memperkirakan situasinya akan berbeda dengan sebelum lebaran. Pasalnya pada arus balik, BI akan menerima penyetoran uang kartal ke perbankan. Jumlah uang kartal yang disetorkan masuk atau inflow pasca lebaran akan lebih besar dari jumlah uang yang dikeluarkan untuk masyarakat atau outflow.
”Kondisi ini menyiratkan bahwa, selain uang kartal yang dikeluarkan oleh BI Solo, aktivitas ekonomi juga digerakkan oleh uang kartal yang dibawa oleh pemudik yang masuk ke wilayah Solo Raya dan kemudian disetorkan ke BI,” katanya.
BI Solo memprediksi ada sekitar Rp2 triliun uang kartal yang dibawa pemudik ke Solo. ”Uang ini akan masuk menjadi inflow dari BI Solo,” katanya.
Sementara itu Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mengapresiasi mengenai hal ini. ”Sudah sesuai prediksi, 100 persen,” katanya.