Jalanan Rusak di Bulukumba Sulsel Jadi 'Kebun Pisang', Warga Sindir Anggota Dewan

| 08 May 2023 09:31
Jalanan Rusak di Bulukumba Sulsel Jadi 'Kebun Pisang', Warga Sindir Anggota Dewan
Warga Desa Polewali, Kecamatan Gantarang, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, membuat 'kebun' pisang di jalanan rusak sebagai bentuk protes, Sabtu silam.

ERA.id - Warga Desa Polewali, Kecamatan Gantarang, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, membuat 'kebun' pisang di jalanan rusak sebagai bentuk protes, Sabtu silam.

Selain kualitas jalan, faktor cuaca, dan aktivitas kendaraan dengan tonase berat yang tidak sesuai atau melebihi kapasitas jalan yang dilalui, termasuk penyebab jalan rusak.

Seorang warga bernama Iksan (25) mengatakan, kerusakan jalan tersebut diduga karena berlebihnya beban kendaraan yang sering melintas.

Akibatnya, drainase di pinggir jalan tidak kuat menahan beban dan akhirnya amblas. "Aktivitas truk kontainer melebihi kapasitas sehingga beban muatan berakibat pada drainase dan perlahan amblas," ungkapnya.

Iksan memastikan salah satu penyebab kerusakan jalan yang terjadi selama ini, karena aktivitas truk yang bermuatan berlebihan.

"Setiap jalan itu memiliki beban maksimal. Kalau yang melintas melebihi beban, tentu akan amblas jalannya. Beban maksimal delapan ton. Apabila truk yang lewat melebihi beban, tentu jalan akan rusak. Apalagi kalau melintas itu bukan hanya satu dua kali," urainya.

Menurut Iksan, sebagus apapun jalan yang dibangun jika yang melintas melebihi kapasitas atau kekuatan jalan, tentu akan cepat rusak.

Masyarakat sekitar juga mempertanyakan komitmen anggota DPRD Kabupaten Bulukumba, khususnya dari Dapil Gantarang Kindang yang dinilai tidak mampu memperjuangkan jalanan rusak tersebut dan setiap tahun diusulkan dalam Musyawarah Rencana Pembangunan Desa.

Hingga sekarang, belum ada kejelasan pasti kapan jalanan ini akan diperbaiki, sementara Desa Polewali adalah salah satu desa yang menunjang perekonomian masyarakat perkotaan. Apalagi letak jalan tersebut dinilai terbilang dekat dari kawasan padat aktivitas.

"Setiap hari banyak orang yang lewat sini dengan latar belakang profesi berbeda-beda, jadi sangat disayangkan kalau kegiatan sehari-hari mereka tidak didukung akses jalan yang kurang memadai," kata Ramli Kelli salah satu warga setempat.

Rekomendasi