ERA.id - Seorang remaja berusia 16 tahun, TA, warga Bayat, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah meninggal dunia saat menunggu layanan puskesmas di desa setempat.
Ambulans di Puskesmas Bayat, Klaten. Remaja putri berusia 16 tahun berinisial TA itu diduga terkena serangan jantung dan terlambat ditangani.
Pelaksana Harian (Plh) Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Klaten, Anggit Budiarto, menyatakan TA semula pingsan di rumahnya di Bayat kemudian dibawa ke Puskesmas Bayat.
Namun sesampai di pusat layanan kesehatan itu TA tak kunjung ditangani. Remaja perempuan yang bersekolah di SMK Gunungkidul, Kabupaten Gunungkidul, DIY itu pun akhirnya meninggal. "Diduga meninggalnya karena henti jantung,” kata Anggit.
Sebelumnya, TA mengikuti latihan paskibra di sekolahnya, lalu pulang ke rumahnya, Rabu (9/8/2023) sore. Meski beda provinsi, jarak rumah dan sekolahnya " hanya" sekitar 15 kilometer.
Sepulang latihan itu, TA bertemu dengan temannya untuk makan bersama. Malamnya, setiba di rumah, ia merasa pusing dan tak sadarkan diri. Sekitar pukul 18.30 WIB, ia dibawa ke puskesmas yang berjarak hanya sekitar 1 km dari rumahnya.
Namun menurut perwakilan warga, Suripto, TA tak segera mendapat perawatan. Saat itu tak ada dokter dan hanya ada dua bidan jaga. TA kemudian hendak dilarikan ke RS.
Sayangnya, di puskesmas itu juga tak ada ambulans. “Kami harus mencari ambulans dulu,” kata dia.
Saat situasi itulah, TA dinyatakan meninggal dunia. Kondisi itulah yang membuat warga kecewa atas pelayanan puskesmas. Pada Kamis (10/8/2023), mereka menyampaikan protes tuntutan perbaikan pelayanan.
"Kejadian ini jangan sampai terulang. Layanan puskesmas harus diperbaiki," kata Suripto.
Kejadian yang dialami TA pun belakangan viral di media sosial.