ERA.id - Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Habiburokhman mengaku jika Partai Demokrat mendukung Prabowo Subianto sebagai bakal calon presiden, dia memastikan Agus Harimurti dkk tak cuma jadi sekadar pelengkap saja.
“Kalau misalnya Partai Demokrat bergabung dengan kami, Partai Demokrat bukan menjadi sekadar pelengkap (untuk) yang sudah lengkap, misalnya, yang sudah cukup untuk maju, bukan seperti itu. Kalau bergabung dengan kami, InsyaAllah akan ikut membawa kemenangan. Jadi, porsinya dalam pemenangan pasti lebih besar,” kata Habib, Senin kemarin.
Dia menjelaskan pengalaman yang lalu tidak ada partai anggota koalisi yang dipinggirkan selama mereka bekerja sama dengan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto.
“Kami bilang ya kalau pengalaman rekan-rekan yang pernah berkoalisi dengan Pak Prabowo dengan Partai Gerindra, semuanya merasa dimuliakan. Itu yang paling penting dalam koalisi itu adalah kesetaraan, bagaimana kita bisa setara, berbagi peran. Ya itu, jangan sampai kalau di koalisi ada yang dimarjinalkan. Itu yang setahu kami dipahami semua pihak yang pernah berkoalisi dengan Pak Prabowo,” kata Habiburokhman.
Terkait kemungkinan Demokrat bergabung Koalisi Indonesia Maju, Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah optimistis partai pimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) itu juga akan mendukung Prabowo maju sebagai calon presiden untuk Pilpres 2024.
“Perasaan saya, Pak SBY (Susilo Bambang Yudhoyono) tentu tahu bahwa Pak Prabowo adalah tokoh yang sangat dekat dengan beliau, dan juga teruji kiprahnya selama ini. Berkali-kali juga di beberapa momentum ada koalisi juga dengan beliau,” kata Fahri Hamzah saat ditemui di Rumah Besar Relawan Prabowo 08, Jakarta, Senin.
SBY, yang merupakan Presiden Ke-6 RI saat ini merupakan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat. Dia melanjutkan saat ini merupakan waktunya para tokoh bersatu mendukung Prabowo. “Itu harapan kita, saya kira ke depan,” kata Fahri.
Prabowo Subianto saat ini merupakan bakal calon presiden yang didukung oleh partainya, Gerindra, kemudian PAN, Partai Golkar, Partai Bulan Bintang (PBB), dan Partai Gelora. Partai-partai itu tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju.
Sementara itu, Partai Demokrat setelah mengumumkan keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) dan menarik dukungan untuk Anies Baswedan, sampai saat ini belum menentukan sikap dan dukungannya untuk Pilpres 2024.