ERA.id - Politeknik Pariwisata Palembang berjanji bahwa kasus dugem takkan terjadi lagi. Kasus ini kini dievaluasi oleh pihaknya.
Adapun kasus dugem di kampus tersebut viral dan dibincangkan banyak publik setelah diunggah oleh akun Female Disc Jockey (FDJ) Sinta.
Direktur Utama Politeknik Pariwisata (Poltekpar) Palembang, Anwar Masatip mengatakan bahwa pesta dugem di kampus Poltekpar Palembang setelah potongan video tersebut diunggah pertamakali oleh Female Disc Jockey (FDJ) Sinta di media sosial instagramnya.
"Kami menerima semua masukan yang sifatnya membangun kecerdasan anak bangsa dan berterima kasih atas empatinya dan kasus dugem ini tentunya menjadi bahan evaluasi bagi kami," katanya Anwar di Palembang, Rabu kemarin.
Ia menerangkan, saat itu FDJ Sinta memang diundang untuk mengisi sesi terakhir acara Function, kegiatan yang diselenggarakan pada penghujung pembelajaran teori maupun praktik.
Setelah mahasiswa belajar satu semester, mereka membuat acara seperti euforia gembira melewati masa-masa enam bulan dan menyambut Ujian Akhir Semester.
KAMPUS JADI TEMPAT DUGEM
Mahasiswa Politeknik Pariwisata (poltekpar) Palembang dugem bareng KAPRODI di dalam kampus & datangkan DJ seksoy.
Kadis Budpar Sumsel: Mungkin Khilaf
👇https://t.co/aL7s2ZvPmG pic.twitter.com/wm2NEOQcok
— report.id (@REP0RT_ID) December 6, 2023
Acara itu diisi banyak kegiatan, seperti pagelaran seni, penyerahan hadiah lomba, serta menampilkan karya sesuai kompetensi pembelajaran yang dibuat mahasiswa. Mulai dari hasil masakan, serta skill mahasiswa non akademik lainnya.
"Potongan video itu hanya sebagian kecil dari kegiatan positif lainnya, tapi yang diunggah dan viral malah penampilan FDJ yang disebut sebagai 'dugem'. Momen itu pun hanya berlangsung 20 menit, bahkan tangkapan layar seorang perempuan berpakaian seksi di awal video bukan mahasiswa, tapi FDJ yang mengisi acara," ujarnya.
Ia menambahkan bahwa minuman yang ada di video tersebut bukanlah alkohol atau minuman yang memabukkan.
Sementara itu, FDJ Shinta memohon maaf atas beredarnya video tersebut. "Video itu saya buat untuk konten pribadi saya karena acara tersebut memang seperti acara kampus-kampus pada umumnya hanya saja saya membuat konten tersebut versi saya biar seperti versi clubbing dan saya mohon maaf atas kasus ini," katanya.