ERA.id - Calon Wakil Presiden nomor urut 2 sekaligus Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka telah mengambil langkah dalam inovasi Pendidikan dengan melakukan renovasi menyeluruh pada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di wilayahnya.
Langkah inovasi pendidikan ini meliputi peningkatan fasilitas praktikum, pembaruan guru, dan kerjasama dengan industri.
"Awal saya menjabat sudah saya intervensi. Ya mohon maaf meskipun SMK bukan ranahnya wali kota. Untuk masalah anak-anak muda, remaja, itu termasuk tugasnya wali kota," ungkap Gibran Rakabuming pada Kamis (7/12/2023).
Gibran Rakabuming mengakui bahwa meskipun SMK tidak sepenuhnya berada di bawah kewenangan wali kota, ia tetap merasa bertanggung jawab atas perkembangan pendidikan, terutama pendidikan vokasi yang menargetkan remaja dan anak muda.
Calon Wakil Presiden dari Prabowo Subianto ini memberikan perhatian khusus pada SMK karena seringkali lulusannya dilihat sebagai salah satu penyumbang terbesar angka pengangguran di Indonesia.
Demi mengatasi masalah ini, Calon Wakil Presiden nomor urut 2 itu mendorong adanya inovasi pendidikan SMK di Solo dengan cara berkolaborasi dengan para donatur industri. Dia menekankan pentingnya SMK untuk terus beradaptasi dengan perubahan cepat di industri, termasuk memperbaharui peralatan praktik dan jaringan kerja.
"Makanya SMK fokus coding perbaharui komputernya, FnB kitchen perbaruhi. Jadi udah lulus siap kerja. Bukan harus mengajari lagi. Kita gak mau kaya gitu. Anak SMK ready di dunia industri," terang dia.
Gibran Rakabuming pun terus berupaya agar lulusan SMK siap kerja setelah lulus, bukan hanya memiliki teori tapi juga keterampilan praktis yang relevan dengan kebutuhan industri. Inovasi Pendidikan ini diharapkan dapat mengurangi tingkat pengangguran di kalangan lulusan SMK terutama yang berasal dari Solo yang berada di bawah kepemimpinannya.
“Ya saya mohon doa dan dukungannya ya,” tandasnya.
Adapun Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Surakarta, Widyastuti Pratiwiningsih, menyatakan bahwa tingkat pengangguran terbuka di Kota Surakarta turun menjadi 4,58 persen, dari angka sebelumnya 5,83 persen.
Dengan berbagai program yang dilaksanakan, Widyastuti optimis target pengurangan pengangguran dapat tercapai di angka 3,95 hingga 4,5 persen pada tahun berikutnya.
"Nah ini kemarin baru kita hitungkan, bahwa ya mudah-mudahan terjadi 3,95 persen sampai 4,5 persen itu bisa tercapai dari 4,58 persen saat ini yang sudah kita capai," harap dia.