Nasib Pilu Korban Pemerkosaan Terduga Anggota TNI di Surabaya, Takut Lihat Pria Cepak

| 25 Jan 2024 11:18
Nasib Pilu Korban Pemerkosaan Terduga Anggota TNI di Surabaya, Takut Lihat Pria Cepak
ILUSTRASI seorang pria tertunduk sedih usai melakukan kesalahan.

ERA.id - Orang tua korban, LSA (54), menyebut putrinya trauma usai diperkosa seorang terduga anggota TNI dari Angkatan Laut.

Putrinya ketakutan bila bertemu seorang pria berambut cepak dan berpakaian tentara. “Dia trauma kalau jalan sendiri bertemu dengan orang rambut cepak berpakaian tentara itu,” kata LSA, saat ditemui ERA, Kamis (25/1/2024).

LSA menyampaikan putrinya berisinial AA (16) kini dalam masa pemulihan di rumahnya setelah menjalai visum, pada (22/1/2024) lalu. Ia menyebut, keadaan putrinya sudah membaik.

Putrinya itu, kata dia, sempat bertemu pria berambut cepak sebanyak tiga kali. Selama itu pula, korban ketakutan.

“Kemarin masuk ke penyidikan sama tadi waktu penyidikan dia jerit-jerit (berteriak-teriak), histeris,” jelasnya.

Lebih lanjut LSA mengaku saat ini belum ada pendampingan atau bantuan pemulihan psikologis dari Pemerintah Kota Surabaya kepada putrinya itu. Meski begitu, LSA tidak masalah dapat pendampingan, namun jangan datang ke rumahnya.  

"Enggak apa asal jangan ke rumah, kalau datang ke rumah nantinya para tetangga kepoin jadi pembicaraan, kasian anak saya. Tapi kalau saya yang antar ke sana (tempat pendampingan psikologis) enggak apa,” pungkasnya.

Sebelumnya, LSA berkisah, bahwa anaknya sepulang sekolah, tak sengaja bertemu seorang terduga anggota TNI, Senin (22/1/2024). Saat itu putrinya hendak mengambil uang beasiswa pemuda tangguh senilai Rp200 ribu di salah satu bank.

Kemudian korban berangkat dan menunggu temannya di sekitaran Monumen Kapal Selam (Monkasel). Selanjutnya, korban tak sengaja bertemu dengan orang tidak dikenal.

“Sambil menunggu temannya, kenalan dengan terduga pelaku,” kata LSA, kepada awak media.

Pelaku itu meminta pertolongan pada korban untuk ditemani mengambil uang ke salah satu bank plat merah dengan alasan, ia tak tahu jalan, karena bukan orang dari Surabaya.

Korban pun setuju dan langsung dibonceng terduga pelaku mengendarai Honda Scoopy. Keduanya mampir ke minimarket dan bank.  

Saat berada di minimarket, terduga pelaku sempat memeluk korban. Kemudian mengajak secara paksa ke hotel yang berada di Jalan Pasar Kembang Surabaya.  

Di hotel itu, pelaku langsung memperkosa korban. Waktu itu korban sempat meminta untuk keluar, namun ditolak terduga pelaku. “Selesai itu (diduga diperkosa), (korban) minta izin keluar, tapi tidak boleh. Lalu (korban) bilang 'aku ada tugas', (baru) diizinkan,” ujarnya.

Rekomendasi