Bapak Diduga Depresi di Tulungagung Cekik Anak hingga Tewas, Merokok Santai Usai Membunuh

| 14 May 2024 14:32
Bapak Diduga Depresi di Tulungagung Cekik Anak hingga Tewas, Merokok Santai Usai Membunuh
Ilustrasi anak menangis (Pixabay)

ERA.id - Polres Tulungagung, Jawa Timur, menahan bapak bernama Rendra Abi Prasetyo (29), pembunuh anak kandung yang berumur tiga tahun.

Kapolsek Rejotangan, AKP Kasiyanto di Tulungagung, Senin kemarin mengaku, si bapak mencekik dan membekap mulut dan hidung anaknya di Desa Blimbing, Kecamatan Rejotangan.

“Tersangka diamankan tanpa perlawanan dan kini ditahan di Mapolsek Rejotangan untuk menjalani proses penyidikan atas tindak pidana pembunuhan yang dilakukannya," ujar Kasiyanto.

Menurut dia, Rendra yang juga mantan tenaga kerja Indonesia (TKI) diduga depresi muncul dari pengakuan saksi keluarga.

Dia mengatakan pihaknya masih mendatangkan saksi ahli psikolog atau dokter jiwa untuk memeriksa kejiwaan pelaku/tersangka.

Berdasarkan hasil pemeriksaan, kata dia,  tersangka yang baru 10 hari pulang dari Taiwan diduga depresi.

"Gangguan depresi ini pula yang menyebabkan tersangka dipulangkan ke Indonesia. Rendra dilaporkan beberapa kali melakukan kejadian keonaran di Taiwan," ujarnya.

Menurut dia, tersangka sudah mengalami depresi sejak ke luar negeri, dan rupanya atas depresi tersebut berakibat hingga merenggut nyawa buah hatinya.

Peristiwa pembunuhan itu diperkirakan terjadi pada Minggu (12/5) malam, sekitar pukul 20.00 WIB saat korban bermain dengan pelaku di dalam rumah. Sedangkan istri dan keluarga lainnya berada di depan rumah.

Tanpa diketahui oleh keluarga, tersangka lalu mencekik dan membungkam korban hingga mengembuskan nafas terakhirnya.

"Sesuai keterangan saksi (istri dan kakek) korban dicekik dan kemudian, dibungkam pakai bantal, cekikan itu yang membuat korban tewas," paparnya.

Usai melakukan pencekikan itu, korban sempat keluar rumah dan merokok. Melihat tersangka keluar rumah tanpa anak semata wayangnya, keluarga curiga dan memeriksa keadaan di dalam rumah.

"Aksi kemudian mengecek ke dalam rumah dan dikagetkan dengan kondisi korban yang sudah membiru serta tidak bernafas. Korban ditemukan tergeletak di kursi sofa dalam ruang tengah," ujarnya.

Atas peristiwa saat itu keluarga korban lalu melaporkan kejadian itu ke perangkat desa setempat, dan berharap ada keajaiban, korban lalu dilarikan ke fasilitas medis terdekat.

Namun usai diperiksa, pihak medis menyatakan bahwa korban sudah dalam kondisi meninggal dunia. "Pihak medis menyatakan korban sudah tak bernyawa. Usai dinyatakan meninggal dunia, jenazah korban selanjutnya dibawa kembali ke rumah duka," ujarnya.

Rekomendasi