Demokrat Soroti Politik di Sulut yang Diduga Mau Celakai Elly Lasut

| 09 Nov 2024 08:17
Demokrat Soroti Politik di Sulut yang Diduga Mau Celakai Elly Lasut
Andi Mallarangeng. (FB Andi Mallarangeng)

ERA.id - Sekretaris Majelis Tinggi DPP Partai Demokrat, Andi Mallarangeng, menyoroti laporan-laporan mengenai upaya menjegal demokrasi dalam Pilkada Sulawesi Utara (Sulut) yang melibatkan cara-cara kotor.

Salah satu laporannya adalah dengan upaya menjegal Calon Gubernur Sulut, Elly Engelbert Lasut, dengan cara-cara kotor yang merusak demokrasi, dengan mencari akses ke kediaman dan kendaraan pribadi Elly, lalu menaruh barang ilegal untuk menjebaknya.

Andi Mallarangeng mengungkapkan, langkah serius perlu diambil untuk mencegah politik kotor semacam ini.

Partai Demokrat menekankan perlunya pengawalan publik dan pengawasan dari DPR, khususnya dari perwakilan Partai Demokrat di Komisi III.

"Jika diperlukan, kami akan mengusulkan Hillary Brigitta Lasut, perwakilan Demokrat Sulut di DPR RI, ke Komisi IIII, mengawal dan melaporkan situasi terkini serta laporan intelijen yang masuk kepada Kapolri dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP),” ujar Andi Mallarangeng dalam keterangan resminya, Jumat ( 8/11).

DPP Partai Demokrat berharap agar laporan-laporan yang telah diterima dapat segera dibahas dan ditangani oleh fraksi Demokrat di Komisi III.

Tujuan utamanya adalah untuk mencegah niat jahat tersebut sebelum dieksekusi dan memastikan Pilkada Sulut berlangsung dengan aman dan tanpa gangguan, jujur, adil, dan demokratis.

Andi Mallarangeng juga mengingatkan tentang pentingnya netralitas aparat selama masa Pilkada.

"Aparat harus bersikap netral dan tidak berpihak, agar dapat memberikan perlindungan dan rasa aman serta adil bagi semua kontestan dan rakyat pemilihnya," tegasnya.

Jika ada aparat yang terbukti tidak netral, Andi Mallarangeng memastikan bahwa informasi tersebut akan segera ditindaklanjuti dengan sikap tegas dari fraksi dan DPP Partai Demokrat.

"Mari kita kawal sama-sama pilkada serentak ini, utamanya di Sulut, agar rakyat bisa memilih pemimpinnya  yang terbaik secara bebas, jujur dan adil."

Rekomendasi