ERA.id - Minuman keras (miras) oplosan kembali menelan korban jiwa di Sindangbarang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Kali ini anak jalanan yang masih di bawah umur menjadi korbannya.
Kapolsek Sindangbarang AKP Dadang Rustandi mengatakan pada Selasa 11 Februari 2025, korban mengajak lima temannya untuk membeli alkohol 70 persen yang seharusnya digunakan untuk mengobati luka di salah satu apotek.
Setelah itu, korban dan lima temannya itu meracik alkohol 70 persen dicampur air mineral dan satu saset suplemen kesehatan.
"Korban dan saksi membeli membeli alkohol 70 persen sebanyak empat kali. Mereka meracik minuman dengan komposisi satu botol alkohol dicampur dengan satu botol air mineral ditambahkan suplemen," kata Dadang, Kamis (13/2/2025).
Dadang menambahkan korban dan para saksi pun menenggak miras oplosan tersebut dari pukul 18.30 sampai 21.00 WIB. Kemudian selesai mengonsumsi miras oplosan, mereka menuju kolong jembatan untuk beristirahat.
"Setelah menghabiskan minuman tersebut, korban dan saksi pergi ke kolong jembatan untuk istirahat. Karena korban dan sebagian saksi mengalami rasa pusing, mual, dan lemas," ujarnya.
Kemudian, pada Rabu 12 Februari 2025 siang, mereka terbangun dan akan mengamen untuk mencari uang, sedangkan korban masih tertidur. Para saksi pun memutuskan untuk berangkat mengamen, lalu mereka kembali membangunkan korban sekitar pukul 17.00 dan 21.00 WIB, tetapi tak kunjung terbangun.
"Mereka menghampiri korban kembali untuk membangunkannya, tetapi pada saat dibangunkan, tubuh korban sudah terbujur kaku," tuturnya.
Setelah mengetahui korban sudah meninggal dunia, para saksi pun melaporkan kejadian itu ke Polsek Sindangbarang.
Sebagai informasi, pekan lalu miras oplosan juga menyebabkan banyak warga Desa Kademangan, Kecamatan Mande, Kabupaten Cianjur, tewas.
Para korban meracik alkohol 96 persen dengan minuman berenergi. Alhasil, 9 orang meninggal dunia dan 3 lainnya masih dirawat di rumah sakit.