Viral Patung Penyu di Sukabumi Telan Anggaran Rp15 Miliar, Begini Jawaban Disperkim

| 06 Mar 2025 04:33
Viral Patung Penyu di Sukabumi Telan Anggaran Rp15 Miliar, Begini Jawaban Disperkim
Ornamen penyu di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Gado Bangkong, Pelabuhanratu, Sukabumi, Jawa Barat, kini telah rusak. (@fakta.indo)

ERA.id - Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperkim) Jabar menyebut pembangunan replika penyu raksasa di Alun-alun Gadobangkong, Kabupaten Sukabumi tidak sampai Rp15,6 miliar.

Kepala Disperkim Jabar, Indra Maha menyatakan, anggaran Rp15,6 miliar atau Rp15.679.756.800 itu digunakan untuk membangun keseluruhan kompleks alun-alun di pinggir laut.

Adapun pembangunan kompleks alun-alun itu meliputi sarana dan prasarana seperti selfie deck, leuit, gedung kuliner, termasuk replika penyu.

Kemudian, site development berupa plaza, jalan, area parkir, pedestrian, taman, saluran, signage alun-alun, dengan total luasan penataan mencapai 9.812 meter persegi.

Sementara terkait bahan baku replika penyu yang menjadi sorotan publik itu menggunakan resin. Sedangkan, pemakaian kardus itu untuk mencetak bentuk penyu dan bambu sebagai penahan. 

"Jadi bukan terbuat dari kardus, tetapi kardus digunakan sebagai bahan pembentuknya saja," kata Indra, Rabu (5/3/2025).

Indra menambahkan, saat ini pihak kontraktor sedang memperbaiki kerusakan pada replika penyu raksasa, sebagai bentuk rasa memiliki fasilitas tersebut.

"Mereka merasa bagian dari masyarakat Kabupaten Sukabumi," ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, Ornamen penyu di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Gadobangkong, Pelabuhanratu, Sukabumi, Jawa Barat, kini telah rusak. Padahal pembangunannya menelan anggaran negara sebesar belasan miliar.

Kerajinan itu awalnya dikira patung, setelah rusak parah dan dicek, ternyata hanyalah sebuah fiber yang dilapisi kardus dan dikuatkan oleh rangka bambu. Bukan berbahan dasar semen pada umumnya.

Dalam Instagram akun @fakta.indo yang dilihat ERA, terlihat video yang menampilkan punggung ornamen penyu yang terkelupas. Selain itu, bangunan tempat ornamen tersebut juga retak dan pecah.

Imran Firdaus selaku perwakilan kontraktor mengatakan pihaknya sudah memenuhi kewajiban sesuai aturan proyek.

“Kami melihat foto-foto yang bertebaran di media sosial. Jadi si penyu itu memang bukan terbuat dari coran atau batu. Jadi itu terbuat dari resin dan fiberglass. Kenapa ada kardus di dalam, nah itu sebagai media karena kalau tidak ada kardus si resin gak bisa nempel,” ujar Imran dalam keterangannya.

“Anggaran proyek ini memang Rp 15 miliar tapi setelah dipotong PPN jadi sekitar Rp 13 miliar. Ada juga temuan BPK terkait kekurangan volume dan denda keterlambatan yang mencapai hampir Rp 1 miliar sehingga realisasi anggaran di lapangan tidak sebesar yang banyak diberitakan," pungkas Imran.

Rekomendasi