ERA.id - Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi tak akan menyisipkan produk politik di bank pembangunan daerah Jawa Barat dan Banten (BJB) di era kepemimpinan dirinya.
Dedi Mulyadi tak ingin di era kepemimpinannya ada pihak yang mengatasnamakan apa pun untuk melancarkan kepentingan di birokrasi tertentu.
"Oh enggak (akan menyisipkan produk politik di BJB), bisa lihat di kepemimpinan saya hari ini. Tidak boleh siapa pun, mengatasnamakan apa pun, berurusan dengan satu birokrasi," kata Dedi Mulyadi, Kamis (6/3/2025).
Dedi Mulyadi juga memastikan dirinya tidak akan menyisipkan produk politiknya di BUMD selain bank BJB. Bahkan, ia akan segera melakukan audit investigatif terhadap sejumlah BUMD-BUMD yang selama ini membebani APBD.
Apabila hasil rekomendasi audit investigatifnya menyatakan membebani APBD, Dedi Mulyadi tak segan untuk menutup BUMD.
"(Tidak memasukkan) aspek politik, bukan hanya di BJB, BUMD ini sebentar lagi akan diaudit investigatif. Rekomendasinya nanti hanya dua, satu perbaikan, dua ditutup," ujarnya.
Sebagaimana informasi, di era kepemimpinan Ridwan Kamil, terdapat produk politiknya yang disisipkan ke dalam bank BJB. Produk politik Ridwan Kamil di bank BJB adalah program Kredit Masyarakat Ekonomi Sejahtera (Mesra).
Kredit Mesra diluncurkan Ridwan Kamil pada November 2018 menawarkan pinjaman dengan plafon Rp500.000 hingga Rp5 juta pada perseorangan berbentuk kelompok dengan pola tanggung renteng, dengan kelompok berjumlah minimal 5 orang dan maksimal 10 orang.