ERA.id - Setiap orang memiliki caranya sendiri dalam menjalani hidup, demikian tulisan Anwar Kartodiningrat di halaman Facebooknya, 26 Maret 2024 silam.
Kala itu dia merencanakan perjalanan bersepeda yang diberinya judul “Spiritual Journey”, dari Makassar ke Luwu Timur. Jarak tempuh kurang lebih 514 KM dan dimulai dari Pintu Nol Universitas Hasanuddin.
Tetapi, perjalanan itu terhenti di kilometer 312 karena Anwar mengalami kerusakan sistem pengereman dan sprocket.
6 hari lalu, 4 Maret 2024, Anwar kembali mengumumkan ekspedisi berikutnya, “Cycling Across Sulawesi” di platform media sosial miliknya.
Rute kali ini dua kali lebih panjang, melintasi pesisir Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, dan garis finishnya berada di gerbang Universitas Tadulako, Sulawesi Tengah. Jarak tempuh kurang lebih 830 km.
“Kala itu, saya pernah berikrar, Jika saya lulus seleksi ASN, saya akan bersepeda ke Palu. Kini doa dan ikrar itu telah diijabah oleh Allah SWT dan saatnya saya menunaikan komitmen untuk mewujudkannya,” demikian kalimat pembuka dalam tulisan Anwar itu.
Sebelumnya, Anwar Kartodiningrat mengajar di Universitas Hasanuddin dan terlibat dalam berbagai penelitian mengenai masyarakat adat dan wilayah adatnya.
Di sela kesibukannya sebagai pendidik dan peniliti, Anwar dan istrinya juga aktif bersepeda. Mereka pernah melakukan ekspedisi bersepeda lainnya, melintasi Bali dan Lombok (PP) dalam perjalanan bertajuk Ekspedisi Ruang Timur di 2022 silam.

Anwar menjadikan bersepeda sebagai caranya mengenal dinamika di masyarakat. Dengan bersepeda, seseorang dapat mengalami pertemuan-pertemuan yang tak disengaja, dapat lebih dekat mendengarkan cerita dari masyarakat, dan sebagai benar satu metodologi antropologis. Anwar bersepeda sekaligus meneliti.
Ekspedisi “Cycling Across Sulawesi” ditempuh dengan sepeda, Live Tracker GPS dan 2 ponsel untuk melakukan live update via cerita Facebook dan Instagram. Anwar mengabarkan posisi, agenda, kondisi dan kendala yang dialaminya setiap tiba di check point.
Dia melakukan persiapan fisik dan mental selama Februari 2025, termasuk menyusun rute bersama rekan pesepeda dan peneliti, Abdul Masli. Selama perjalanan, ponsel yang digunakan mengalami kebocoran baterai. Ia melewati jalan roling di sepanjang lintas Sulawesi Barat, duguyur hujan, dipapar panas, hingga harus beberapa kali berhenti untuk istirahat disetiap etape.
Anwar tiba di gerbang Universitas Tadulako pada 10 Maret 2025, pukul 15.00 WITA. Dia disambut oleh calon mahasiswa dan rekan akademisi di kampus tersebut. Anwar menempuh 841 KM, selama 5 hari, melintasi 13 kabupaten/kota dan 3 provinsi.
“Setiap kayuhan pedal akan menjadi pengingat bahwa usaha, doa, dan keyakinan dapat membawa seseorang melampui batas batas yang pernah dibayangkannya”, ujar Anwar pada akhir tulisannya.