ERA.id - Keberadaan pengemis yang melibatkan anak-anak hingga orang dewasa semakin marak di sejumlah titik di Kota Makassar.
Dari pantauan ERA, para pengemis ini terlihat berbaris rapi di pinggir jalan, mengambil sebagian bahu jalan, dan berpotensi mengganggu arus lalu lintas.
Fenomena ini tampak di ruas jalan yang ramai kendaraan, seperti Jalan Hertasning, Perintis Kemerdekaan, dan Veteran.
Mereka kerap membawa bayi, anak kecil, hingga remaja yang meminta belas kasihan kepada pengendara dan pejalan kaki.
Kondisi ini menimbulkan pertanyaan di masyarakat, apakah mereka benar-benar mencari nafkah atau justru sengaja memanfaatkan simpati publik?
Seorang warga yang enggan disebutkan namanya mengaku prihatin. "Saya kasihan melihat anak-anak yang seharusnya bersekolah justru diajak mengemis. Apakah Dinas Sosial di Makassar tidak peduli dengan mereka?" ujarnya.
Ia menambahkan bahwa praktik ini tidak hanya memprihatinkan, tetapi juga membahayakan keselamatan anak-anak yang terlibat.
"Mereka tidur di trotoar, kedinginan, dan baru meminta bantuan kalau sudah sakit. Harusnya pemerintah turun tangan, bukan dibiarkan seperti ini," tambahnya.
ERA mencoba menghubungi Kepala Dinas Sosial Makassar, drg. Ita Isdiana Anwar, M.Kes, untuk mendapatkan tanggapan terkait fenomena ini. Namun, hingga berita ini diturunkan, beliau belum dapat memberikan komentar karena sedang berada di rumah sakit mendampingi anggota keluarga yang dirawat.
"Maaf, saya sedang di Rumah Sakit," katanya melalui WhatsApp, Selasa (18/3/2025).
Eksploitasi anak untuk mengemis ini seharusnya menjadi perhatian serius bagi Dinas Sosial dan pihak terkait. Selain berdampak pada kesejahteraan anak, praktik ini juga berisiko terhadap kesehatan dan keselamatan mereka di jalanan.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari Dinas Sosial Makassar terkait penanganan fenomena ini.